Munculnya media elektronik seperti media Online di era digital saat ini, terutama di daerah tentu menjadi kebanggan dan harapan besar untuk menyampaikan informasi ke publik. Hadirnya media Onlinejuga menjadi tantangan bagi pembuat medi aitu sendiri, karena harus bersaing dengan sesam media media lokal di daerahnya, selain itu persaingan tinggi juga terjadi antara media lokal dan nasional, pasalnya pembaca umumnya masih lebih cenderung membaca informasi lokal di media nasional seperti Kompas.com, Detik.com, Tempo.co.id, Merdeka.com, Kumparan.com dan media media media nasional lainnya dalam format digital. Belum lagi persaingan dengan viralnya sebuah informasi di media sosial seperti Facebook, Twitter, Line dan lainnya.
Media Lokal dituntut untuk bersaing dalam mendapatkan pendapatan atau Finansial yang tinggi untuk membiayai operasional perusahaan medianya seperti pembiayaan kantor dan pembiayaan SalaryJurnalis di daerahnya, jika hal ini tidak dicapai maka kemungkinan media tersebut akan tergerus oleh persaingan antar media lokal.
Tingkat Persaingan Media lokal yang tinggi akan membuat media melakukan hal hal seperti membuat berita yang bisa viral di medsos, untuk bisamendapatkan adsense. Selain itu kebanyak media lokal melakukan hubungan finansial dengan Humas Pemda untuk mendapatkan APBD atau kontrak media yang dibayar setiap bulannya.
Serbuan media lokal di daerah semakin membuat sebuah media lokal akan tergerus dari pembaca, apalagi jika media lokal hanya mengkloning berita dari satu sumber media. Kebanyakan Media lokal Online di daerah umumnya saling mengkloning berita, belum lagi rilis yang dikeluarkan dari Humas setempat, sehingga dari media yang satu ke media yang lain hanya beda di judul, isi dan tanda baca kadang kala semua sama. Jika hal ini sudah terjadi maka sudah dipastikan media Online lokal akan kekurangan pembaca, kecuali media tersebut lebih awal membuat dan menyebarluaskan (Share link).
Kompasiana dan Media Lokal, Siapa Yang Unggul?
Kompasiana sebagai Platform media warga, akhir akhir ini memiliki kemampuan untuk bersaing dengan media Onlinedi daerah. Bisa dibandingkan jika media Online lokal membuat sebuah berita yang hanya bisa tembus pembaca hingga 400, lalu di Kompasiana bisa tembus dua kali lipat dari media Onlinelokal bahkan lebih dari itu.
Saya mencoba dengan membuat beberapa informasi di Kompasiana yang Share linknya saya batasi, dibandingkan dengan berita rekan saya yang di Sharedi semua lini Facebook, Whats App dan sebagianya, namun ternnyata tingkat pembacanya masih kurang.
Kenapa ini bisa terjadi ?, Ada beberapa hal kemungkinan ini bisa terjadi seperti yang telah disebutkan diatas, termasuk adalah kepercayaan warga terhadap media berbasis nasional masih kuat. Kompasiana adalah media warga ata Citizen Jurnalis yang berdiri dibawah naungan Kompas Gramedia Group tentu menjadi keunggulan tersendiri, selain itu informasi dalam Kompasiana memiliki keragaman, sehingga pembaca bebas mencari informasi yang dibutuhkan didalamnya, dan bersifat kekinian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H