Untuk mencapai pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Luwu 2018 yang berkualitas, berbudaya, bermartabat dan bebas konflik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis siang (19/10/2017) menggelar pertemuan atau tudang sipulung di baruga arung senga.
Tudang sipulung merupakan tradisi di Luwu yang bertujuan untuk menyamakan persepsi atas perbedaan kepentingan untuk menghasilkan satu tujuan yang baik dengan mengumpulkan perangkat adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan pengurus partai politik.
Dalam pertemuan tersebut pihak kedatuan Luwu secara bersama siap mensukseskan pelaksanaan pilkada yang damai dan bermartabat dengan melibatkan para tokoh adat dan sejumlah pihak
Datu luwu Andi Maradang Mackulau mengatkan bahwa untuk mencapai kualitas Pilkada yang bermartabat dan berbudaya perlu dilakukan pertemuan untuk menyatukan perbedaan kepentingan.
"Disinilah kita menyatukan pikiran, konsep, dan sebagainya untuk mencapai pilkada yang berkualitas," ujrnya.
Lanjut Datu Luwu bahwa dengan acara Tudang sipulung yang digelar KPU Luwu merupakan langkah Maju dalam berdemokrasi.
"Saya melihat ini suatu kemajuan, bagi penyelenggaraan Pilkada di Luwu, ini bisa menjadi contoh untuk wilayah wilayah lainnya di Tana Luwu," tambah Datu Luwu
Ketua KPU Luwu Abdul Thayyib Wahid mengatakan bahwa dengan adanya perangkat adat kedatuan Luwu dapat menjadi bentuk kerjasama untuk melakukan sosialisasi Pilkada dan mencegah konflik.
"Tentunya ini adalah bentuk sosialisasi dan pelibatan semua pihak, dimana kegiatan ini adalah meretas konflik yang biasa terjadi dalam Pilkada," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H