"Kaela, kesini sebentar!" Terdengar suara wanita pekerja awal. Wanita ini
ustadzah di Halaqahku.
Yap. Benar sekali namaku Kaela Putri Atiqah.yang akrab dipanggil Kaela.
"Ya dzah? kenapa dzah?" Ucapku setiba di depan ustadzah. Ustadzh ini bernama lengkap Annisa Winanda. Ia akrab dikenal sebagai Ustadzah Sa. Sebutan itu ada sejak para santri angkatan pertama di Rumah Tahfidz.
Ustadzah menunjukkan layar hpnya kepadaku. Seraya berkata "Kaela, maukah kamu mencoba tes tiga juz lagi?" Tanyanya. Aku melihat wajah ustadzah yang terdapat sedikit kekhawatir.
"Euuummmmm.........." Gumamku. Banyak ingatan-ingatan yang terjadi 5 bulan yang lalu dikepalaku. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku untuk melupakannya.
"Kaela, kamu boleh menjawabnya besok kok." Ujar ustadzah kepadaku sambil tersenyum lembut. Melihat wajah ustadzah membuat sedikit kesedihanku berkurang.
"Mmmm.... Ok dzah, nanti Kaela pikirkan lagi." Kataku dengan sedikit tersenyum ke arah ustadzah Sa.
"Mmmm.... Ok dzah, nanti Kaela pikirkan lagi." Kataku dengan suara pelan penuh keraguan. Aku tersenyum sebaik mungkin ke arah ustadzah Sa.
Ustadzah mengelus kepalaku dengan lembut. Seraya berkata "Tenang saja Kaela, kamu sudah bekerja keras, insyaallah Allah akan membalas kerja kerasmu"
Aku mulai bangkit dari dudukku. "Dzah, Kaela murajaah dulu ya dzah" Kataku sopan. Ustazdah Sa hanya mengangguk. Aku berjalan kembali ke Halaqah muraja'ah.
Saat duduk aku melihat kearah Ustadzah Sa yang sedang menerima setoran santri lain. Tapi aku ingin fokus untuk muraja'ah dulu. Jadi akupun langsung mengikuti muraja'ah bersama teman-temanku lagi.