Tiap-tiap bertemu saling menciumi
Gula-gula di setiap sudut bibir
Terasa lebih manis dan kental
hingga meleleh
dan mengeluarkan wangi
Ia mendapatkannya di pojok
tergelap meja dapur
Kemudian dikumpulkannya
sehingga membentuk gunung
dibawa satu-satu
Pantas, aku kehilangan
rasa manisku
sepertinya ia mencurinya
mengendap-endap
Oh, apa yang terjadi?
Aku mencoba menelusuri mimpi
harap tersingkap nyata
Tapi, sepertinya terlalu gelap
Lorong ini penuh becekan
air liur tidurku
Di kiri kanan helaian rambutku
yang bergugur
Langit-langitnya serupa ketombeku,
putih menyerbuk
rapuh pabila diterbangkan angin
Aku tak tahu seberapa panjang
lorong ini
Aku perlu lentera agar tak sasar
Ku lirik sekitar,
Aha! Ternyata ada!
Sebuah lentera berbentuk mata
Mata bermanik kelabu ibuku
Garut, Februari 2012
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI