Lihat ke Halaman Asli

Ammar Rafi

Opini dan Ulasan

Strategi untuk Amerika dalam Meningkatkan Euforia Menonton Sepakbola

Diperbarui: 23 Februari 2021   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Meskipun sudah ada kompetisi sepakbola khususnya di Amerika dan Kanada, yaitu Major League Soccer, namun, kompetisi tersebut belum semewah Premiere League atau Liga Spanyol. Amerika yang dikenal sebagai negara adidaya, tidak sepenuhnya tidak peduli dengan dunia persepakbolaan, disamping karena mereka mempunyai olahraga yang menjadi identitas mereka sendiri seperti NBA, NFL, MLB, dan lain sebagainya. Seiring waktu, Major League Soccer atau MLS juga terus mengalami perkembangan atau peningkatan kualitas. MLS juga telah menghadirkan beberapa revalries-nya seperti, Portland Timbers dengan Seattle Sounders atau El-Trafico antara LA Galaxy dengan LAFC. MLS juga diramaikan oleh kemeriahan penonton Atlanta United atau Toronto FC. Tidak hanya itu, peningkatan kualitas MLS juga diiringi oleh banyaknya pemain bintang dari Eropa seperti Higuain, Nani, Zlatan Ibrahimovic, Rooney, sampai dengan David Beckham.

Meskipun begitu, MLS bukanlah kompetisi olahraga yang sangat dinikmati oleh masyarakat Amerika daripada kompetisi olahraga lain seperti NBA, NFL, MLB. Oleh sebab itu, penulis mencoba untuk memberi terobosan-terobosan atau strategi agar masyarakat Amerika lebih bergairah ketika menonton sepakbola dan akan lebih kepada menyamakan atau lebih tepatnya adaptasi kultur sepakbola Eropa dengan penikmat olahraga di Amerika atau Kanada. Berikut strateginya:

1. Perbedaan Jumlah Skor dari Jarak Gol yang Dicetak.

Meskipun mustahil untuk dilakukan, namun, bisa dilihat dari banyaknya olahraga di Amerika yang memiliki perhitungan skor yang berbeda-beda dan non-low scoring game. NBA misalnya, terdapat three point atau two point, bahkan di NFL langsung terdapat enam poin. Hal ini merupakan hal yang kontras yang kemudian masyarakat Amerika cenderung menilai bahwa sepakbola adalah low scoring game dan membosankan. Oleh sebab itu, penulis mempunyai ide alias mengandai apabila sistem skor sepakbola di Amerika disamakan dengan sistem skor yang berbeda-beda. Misal, jika gol diciptakan dari tendangan luar kotak penalti maka memperoleh tiga skor, tendangan penalti satu skor. Atau bahkan maksimalnya (usaha terakhir) jika kiper berhasil menepis tendangan penalti maka diberi skor satu juga untuk tim kiper tersebut.

2. Posisi Bench yang Diperlihatkan di Kamera Siaran, Memperlihatkan Reaksi.

Layaknya NBA, hal yang penulis ketahui adalah mengenai reaksi. Hal tersebut bernilai drama tambahan juga hiburan dengan basis memberi reaksi yang membuat penonton lebih tertarik dan terhibur. Maka, dengan memperlihatkan pemain cadangan dan pelatih sepanjang pertandingan dapat menambah hiburan bagi mereka yang menontonnya di layar televisi atau perangkat elektronik lainnya.

3. Periklanan atau Penampilan. 

Perbedaan kultur berikutnya adalah mengenai show dalam suatuu pertandingan. Kebanyakan pertandingan sepakbola Eropa, mereka kurang tertarikpada show dan lebih tertarik pada pertandingannya secara langsung. Hal tersebut berbeda dengan Amerika yang orientasinya pada bisnis, profit, commercial disamping pertandingan. Hal tersebut bisa dilihat pada pertandingan-pertandingan Superbowl.

Konsep tersebut bisa juga diterapkan di kompetisi sepakbola MLS, baik itu pada opening game, closing game, halftime, atau seremoni lainnya.

4. They are Full of Themselves.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline