Lihat ke Halaman Asli

Ammar Kadafi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tortor dan Gordang Sambilan: Memukau Civitas Akademika UIN Jakarta

Diperbarui: 1 Desember 2024   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Team Tortor dan Gordang Sambilan saat tampil di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Sabtu (30/11/2024).

Penampilan Tortor dan Gordang Sambilan berhasil memeriahkan acara penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berlangsung di Auditorium Harun Nasution pada Sabtu (30/11/2024). Acara ini dihadiri oleh ribuan mahasiswa serta civitas akademika UIN Jakarta.

Ikatan Keluarga Nasution Dohot Anak Boruna (DPP IKANAS) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Mandailing Natal Jakarta (HM Madina Jakarta) perkenalkan budaya Mandailing Natal melalui sajian seni yang autentik ini.

Kombinasi antara alunan Gordang Sambilan yang harmonis dengan gerakan Tortor yang anggun memberikan pengalaman budaya yang berkesan bagi para peserta.

"Kami merasa bangga dapat mempersembahkan Tortor dan Gordang Sambilan di hadapan akademisi UIN Jakarta. Ini merupakan wujud nyata kecintaan kami terhadap budaya Mandailing Natal," ungkap Putri Rodiatul Batubara, Sekretaris Umum HM Madina Jakarta. Ia juga berharap agar penampilan ini menjadi langkah awal dalam memperluas pengenalan budaya Mandailing Natal di Jakarta.

Sebagai bagian dari warisan budaya Mandailing Natal, Gordang Sambilan dan Tortor telah menjadi simbol identitas masyarakat Mandailing. Penampilan seni ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan yang hadir.

"Pertunjukan ini sangat menginspirasi. Mahasiswa dari berbagai daerah menunjukkan kecintaan mereka terhadap warisan budaya lokal. Hal ini mengingatkan kita semua bahwa keberagaman adalah kekuatan utama bangsa," ujar Muhammad Syarif Nasution, salah satu staf Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, yang turut menyaksikan acara tersebut.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Mandailing Natal di Jakarta, melalui HM Madina Jakarta, mampu melestarikan sekaligus mempromosikan budaya leluhur mereka.

Salah satu mahasiswa UIN Jakarta, Ihwal Saputra, juga mengungkapkan kekagumannya. "Ini kali pertama saya melihat langsung Gordang Sambilan dan Tortor. Sangat luar biasa dan membuat saya lebih memahami kekayaan budaya Indonesia," tuturnya.

HM Madina Jakarta berharap dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Mandailing Natal dapat terus meningkat untuk kegiatan-kegiatan pelestarian budaya di masa mendatang. "Kami ingin Pemda memberikan dukungan, baik berupa fasilitas maupun promosi, agar budaya Mandailing Natal semakin dikenal, terutama di Jakarta," tambah Putri.

Kesuksesan acara ini menunjukkan bahwa mahasiswa daerah memiliki potensi besar untuk menjadi ujung tombak pelestarian budaya, meskipun berada di tengah dinamika ibu kota.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline