TIPE DAN MEKANISME DIARE
1. Diare Osmotik:
Mekanisme: Jenis diare ini terjadi karena peningkatan konsentrasi zat terlarut (zat yang dilarutkan) di dalam rongga usus halus (lumen usus). Biasanya, air diserap dari usus ke dalam aliran darah. Namun, pada diare osmotik, konsentrasi tinggi zat terlarut di usus justru menarik air dari aliran darah kembali ke dalam saluran usus. Kelebihan cairan inilah yang menyebabkan feses menjadi encer dan berair.
Contoh: Diare osmotik dapat disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman dengan kandungan gula atau garam yang tinggi, atau oleh obat-obatan tertentu yang tidak diserap dengan baik oleh usus. Diare yang terjadi pada tikus penelitian kami adalah Diare Osmotik.
2. Diare Eksudatif:
Mekanisme: Diare jenis ini disebabkan oleh gangguan pada mukosa usus, seperti penyakit radang usus (IBD) atau infeksi. Lapisan usus yang meradang atau rusak memungkinkan terjadinya kebocoran cairan dan protein (eksudat) ke dalam saluran usus. Kelebihan cairan ini menyebabkan feses menjadi cair atau bahkan berdarah.
Contoh: Diare eksudatif dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, atau oleh penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
3. Diare Sekretoris:
Mekanisme: Jenis diare ini melibatkan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus oleh lapisan usus halus. Peningkatan sekresi ini dapat dipicu oleh enterotoksin, yaitu racun yang dihasilkan oleh bakteri atau virus yang secara khusus menyerang usus. Enterotoksin menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit, sehingga menyebabkan feses menjadi cair.
Contoh: Diare sekretoris sering terjadi pada diare wisatawan yang disebabkan oleh bakteri E. coli atau kolera yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.
4. Diare Motorik: