Lihat ke Halaman Asli

ammara syifa

Ammara Syifa Yuniar, seseorang yang menyukai kegiatan membaca dan selalu ingin belajar menulis.

Perkembangan IPTEK dan Hubungan Luar Negeri Indonesia

Diperbarui: 24 November 2021   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan IPTEK

Dimulai pada masa kolonial dengan dibentuknya BGKW atau Museum Nasional dan Lembaga Biologi Molekuler Ejikman. Setelah kemerdekaan muncul badan riset lain sepert LIPI, SKSD, BATAN, dan LAPAN.

* Bidang Transportasi
IPTN Perusahaan Indonesia 26 April 1976 PT. Industri Pesawat Terbang dengan Nurtanio dan B. J. Habibie sebagai presiden direktur. 11 Oktober 1985 berganti nama dari Industri Pesawat Terbang Nurtanio menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara. 24 Agustus 2000, IPTN berubah menjadi Dirgantara Indonesia. PT ini berhasil memproduksi pesawat domestik maupun militer.

* Bidang Komunikasi
SKSD Palapa adalah seluruh bangunan, kendaraan antariksa, dan operator komunikasi di Indonesia. Prestasinya yaitu peluncuran satelit Palapa pada amsa orde baru 1975-1976 yang menghabiskan biaya sebesar 1,4 miliar.

* Bidang Infrastuktur dan Arsitektur
Indonesia memiliki teknik sosro bahu dan cakar ayam yang banyak ditiru oleh pembangunan di luar negeri.

* Bidang Pertanian
Revolusi hijau untuk meningkatkan produksi pangan, terdapat empat program yakni; intensifikasi, ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi. (Dalam hal ini melakukan rekayasa genetika). Terbukti pula terdapat swasembada pangan.

Hubungan Luar Negeri Indonesia


Politik luar negeri bebas aktif yang tujuannya terdapat pada UUD 1945 alinea IV. Diwujudkan dengan bergabungnya Indonesia pada organisasi internasional seperti:
1. KAA (Konferensi Asia Afrika) 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika serta melawanan kolonialisme/neokolonialisme atau negara imperalis lainnya.
2. GNB (Gerakan Non Blok) terdiri lebih dari 100 negara yang tidak beraliansi pada blok manapun.
3. PBB, Indonesia mengirim KONGA (Kontingen Garuda) ke negara konflik seperti Lebanon dan Timur Tengah.
4. Organisasi Regional Asia Tenggara ASEAN yang didirikan pada 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok.
5. OKI (Organisasi Konferensi Islam) didirikan di Rabat, Maroko 13 Rajab 1389 H/25 September 1969 dalam pertama pertemuan para pemimpin dunia Islam yang diselenggarakan sebagai aksi pembakaran Masjid Al Aqsa.

Hubungan ini menjadikan Indonesia memiliki sahabat yang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline