Lihat ke Halaman Asli

Ammar Alfatih

Mahasiswa s1/ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Diprediksi Masuk Nominasi Best Animated Feature Oscar 2024, Film 24 Fps Ini Punya Segudang VFX yang Apik!

Diperbarui: 20 Januari 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liputan6.com

Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) adalah sekuel dari film animasi Spider-Man: Into the Spider-Verse yang dirilis pada tahun 2018. Disutradarai oleh oaquim Dos Santos, Kemp Powers, dan Justin K. Thompson. Film ini menjadi tantangan tersendiri bagi ketiga sutradara karena  proses garapan film ini membutuhkan teknologi yang rumit, kendati demikian, Film ini berhasil melampaui ekspektasi dan prestasi film pertamanya dengan menawarkan cerita yang lebih padat, kompleks, dan menarik. Keindahan visualnya juga luar biasa, menggabungkan berbagai gaya animasi dan referensi budaya pop yang kaya dan beragam. Humor, emosi, dan pesan moral yang telah menjadi ciri khas Spider-Man tetap terjaga dalam film ini tanpa kehilangan daya tariknya. 

Terlebih lagi salah satu aspek yang membuat film ini istimewa adalah penerapan teknik animasi pada 24 frame per detik (fps), yang berbeda dari standar umum industri yang biasanya menggunakan 12 fps. Penggunaan teknik ini tidak hanya menghasilkan gerakan karakter yang lebih halus, nyata, dan dinamis, tetapi juga memberikan sentuhan artistik dan keunikan tersendiri. Pendekatan ini juga mendorong para animator untuk menciptakan efek visual yang menakjubkan, termasuk perubahan warna, tekstur, dan bentuk di setiap dimensi yang dijelajahi oleh Spiderman lainnya. Film ini juga memanfaatkan teknologi motion capture untuk merekam ekspresi dan gerakan tubuh dari pengisi suara, menciptakan karakter yang hidup dan penuh semangat. Ceritanya sendiri kembali mengikuti petualangan Miles Morales (Shameik Moore) sebagai Spider-Man, yang bertemu dengan Gwen Stacy (Hailee Steinfeld) dan Spider-People lainnya dari dimensi yang berbeda. tak heran sutradara mengalami sedikit masalah yang bahkan tidak dapat ditangani dalam proses penggarapan.


Usaha memang tak menghianati hasil melansir laporan dari Collider, sekuel animasi pahlawan super ini melewati harapan dengan meraup pendapatan sebesar 110 juta dolar AS pada akhir pekan perdananya, setelah mengumpulkan 51,7 juta dolar AS pada hari Jumat. Prestasi ini mencakup pencapaian sebagai penayangan hari pertama terbesar tahun ini di Amerika Serikat. Tambahan lagi, film ini berhasil mengumpulkan pendapatan yang luar biasa sebesar 17,3 juta dolar AS dari pratinjau hari Kamis.

Awalnya, diantisipasi bahwa Across the Spider-Verse akan menghasilkan sekitar 80 juta dolar AS pada akhir pekan pertamanya. Namun, kenyataannya melampaui ekspektasi dengan mencatat debut yang mungkin melebihi 120 juta dolar AS. Keberhasilan ini tidak hanya menandai peningkatan hampir tiga kali lipat dari penayangan pertama Spider-Man: Into the Spider-Verse pada tahun 2018, tetapi juga menjadikannya setara dengan beberapa film Marvel live-action terkini. 

Sinopsis

Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) kembali menghadirkan Miles Morales dan Gwen Stacy sebagai karakter utama, 

Film ini berkisah tentang kehidupan Miles Morales, seorang Spiderman dari Brooklyn, yang bertemu kembali dengan Gwen Stacy, seorang Spiderwoman dari dunia lain. Mereka berdua terlibat dalam sebuah petualangan yang melintasi multiverse, yaitu kumpulan semesta yang berbeda-beda. Di sana, mereka bertemu dengan berbagai Spiderman dari semesta yang lain, seperti Spiderman 2099, Spiderman Noir, Spider-Ham, dan lainnya. Mereka semua adalah bagian dari Spider Society, sebuah organisasi yang bertugas untuk melindungi multiverse dari ancaman-ancaman yang mengganggu keseimbangannya.

Salah satu ancaman tersebut adalah Spot, seorang penjahat yang bisa membuat lubang-lubang antar dimensi. Spot ingin menguasai multiverse dengan menghancurkan semesta yang ada dan menciptakan semesta baru sesuai keinginannya. Dia juga memiliki dendam pribadi terhadap Spiderman, karena dia adalah mantan teman sekaligus musuh dari Peter Parker, Spiderman asli dari semesta utama.

Untuk menghentikan rencana jahat Spot, Miles dan Gwen harus bekerja sama dengan Spider Society, yang dipimpin oleh Miguel O'Hara, Spiderman dari tahun 2099. Namun, mereka juga menghadapi konflik internal, karena Miguel tidak setuju dengan cara Miles yang berani dan impulsif dalam menyelamatkan multiverse. Miguel berpendapat bahwa Miles berpotensi membahayakan multiverse dengan tindakannya yang tidak terkendali. Dia juga merasa bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Peter Parker, yang tewas saat mencoba menghancurkan collider Kingpin di film sebelumnya.

Fakta Unik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline