Lihat ke Halaman Asli

Ammar Alfatih

Mahasiswa s1/ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

"12 Angry Men": Film Lawas yang Jadi Salah Satu Film Terbaik Sepanjang Masa! Mengapa?

Diperbarui: 20 Januari 2024   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://assets.americancinematheque.com/wp-content/uploads/2021/11/22112134/12-Angry-Men-HERO.jpg

Film drama 12 Angry Men, yang dirilis pada tahun 1957, merupakan adaptasi dari sebuah seri televisi bernama "Teleplay" yang ditulis oleh Reginald Rose. Rose sendiri mengambil tanggung jawab untuk menulis ulang naskah dan memproduseri film ini, sementara penyutradaraannya dipercayakan kepada Sidney Lumet. 

Meskipun film lawas yang telah hadir lebih dari 60 tahun, 12 Angry Men menjadi salah satu karya sinematik terbaik sepanjang masa, ini terbukti dari rating fantastis dari berbagai situs informasi film. 12 Angry Men mendapatkan rating tinggi di IMDB, dengan rating 8,9, ia mampu bertengger pada peringkat 5 besar film terbaik sepanjang masa, mengalahkan Inside Out, Wreck-it Ralph , dan berbagai film modern lainnya. Lebih hebatnya lagi, film ini adalah film hitam putih yang hanya menggunakan 3 latar tempat sepanjang filmnya!, ada gedung pengadilan, kamar kecil, dan 93 menit dari 96 menit film ini berlatar pada ruang juri, hebat bukan?, lantas apa alasan yang menyebabkan film lawas ini berjejer pada nonimasi film terbaik sepanjang masa?.


Sinopsis

Film ini menceritakan kisah 12 juri pengadilan di dalam ruang juri yang dihadapkan pada tanggung jawab untuk memutuskan takdir seorang remaja yang dituduh membunuh ayahnya. Jika terbukti bersalah, remaja tersebut akan dihukum mati. Namun, seorang juri bernomor 8, yang dikenal sebagai Mas Davis, meragukan kebenaran kesaksian dan bukti yang diajukan oleh jaksa. Dengan tekad, ia mencoba meyakinkan rekan-rekan juri lainnya untuk secara kritis meninjau kembali fakta-fakta kasus dan mencari keraguan yang masuk akal. akibatnya, terjadi banyak pertengkaran dan banyak cara pandang untuk mendebat kasus ini, menilik film ini yang hanya mengandalkan esensi filmnya, film yang hanya mengandalkan naskahnya tanpa visual effect yang berlebih, saya merasakan atmosfir kejeniusan sutradaranya, ia membuat kasus pembunuhan anak dengan pisau menjadi kasus yang punya kompleksitas tinggi.

Karakter yang Kuat

Film ini berhasil membangun karakter-karakter yang kompleks dan memungkinkan penonton merasakan perubahan dan pertumbuhan karakter mereka selama film berlangsung. Ketegangan dan segala emosi lainnya tergambar hanya dari perangani tiap-tiap juri. Masing-masing dari 12 juri memiliki kepribadian dan latar belakang yang berbeda, menambah kompleksitas dan daya tarik cerita.

Penyutradaraan yang Brilian 

Sidney Lumet menyutradarai film ini dengan kecerdikan. Saya rasa film ini tidak bisa dibuat mengalir seiring waktu mengikuti mood-nya mbak Sidney Lumet, tapi film ini dirancang rapi tiap dialognya, Mbak Sidney Lumet sangat mempertimbangkan tiap argumen yang keluar dari juri agar kemasukakalan tercipta, tiap urutan dialog harus dibangun dengan pola yang baik untuk meminimalisasi kesalahpahaman penonton, mbak Sidney Lumet juga memanfaatkan set yang terbatas dengan cerdas untuk menciptakan atmosfer yang tegang. Pilihan sinematografi dan penyutradaraan adegan menciptakan ketegangan yang sangat mendalam.

Akting Luar Biasa 

Selain dari kontribusi sutradara mbak Sidney Lumet, akting bapak bapak pada film ini juga sangat totalitas, Ensemble cast yang terdiri dari aktor-aktor seperti Henry Fonda, Lee J. Cobb, dan Jack Klugman memberikan penampilan akting yang luar biasa. Kemampuan mereka membawakan karakter dengan begitu meyakinkan juga memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan film. Jika dibayangkan, karakteristik dalam film ini muncul karena diisi oleh 12 bapak bapak yang tidak sengaja bertemu dan ngobrol masalah dakwaan kasus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline