Lihat ke Halaman Asli

Perubahan dalam Job Analysis sebagai Akibat dari Perubahan dalam Pekerjaan

Diperbarui: 22 Mei 2021   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Job Analysis | shutterstock.com

Job Analysis adalah proses sistematis untuk menemukan sifat pekerjaan dengan membaginya menjadi unit-unit yang lebih kecil, di mana proses tersebut menghasilkan satu atau lebih produk tertulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan dalam pekerjaan atau kemampuan apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif. Perubahan-perubahan dalam job analysis dilakukan untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk memenuhi fungsi pekerjaan yang sudah berubah tersebut. 

Menurut Michael T. Brannick; Frederick P. Morgeson; dan Edward L. Levine Perubahan dalam kondisi ini terdiri dari 3 perubahan, yaitu:

  •  Changes in Society

Perubahan terbesar dalam pekerjaan biasanya berasal dari perubahan nilai-nilai sosial saat ini, baik demografis maupun Pendidikan bahwa pekerjaan akan menjadi semakin kompleks memungkinkan individu yang mempunyai pendidikan tinggi dalam mengalami pertumbuhan dan tantangan di tempat kerja lebih diuntungkan, kemungkinan lain, sifat dan kualitas interaksi sosial di antara karyawan dengan latar belakang yang beragam akan menjadi masalah yang lebih penting di tempat kerja.

  • Changes in Technology

Munculnya komputer dan transformasinya adalah salah satu faktor utama yang telah membuat perubahan pada pekerjaan. Perubahan-perubahan tersebut termasuk pada bidang manufaktur, masalah keseharan, bidang perbankan dan keuangan dansebagainya.

  • Changes in Business Environment

Sanchez (1994) dan Levine (1999) juga mengidentifikasi banyak tren yang muncul dalam bisnis yang berimplikasi pada analisis pekerjaan. Beberapa di antaranya terkait dengan yang diidentifikasi oleh Cascio (1995). Di antara masalah yang diidentifikasi adalah gerakan dari berikut ini:

  1. Tanggung jawab pekerjaan yang disederhanakan dan ditentukan sebelumnya untuk tanggung jawab yang diperluas dan lintas fungsi.
  2. Hubungan permusuhan antara tenaga kerja dan manajemen untuk mengurangi perbedaan antara tenaga kerja dan manajemen
  3. Pekerjaan statis dengan pengetahuan tetap, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lain (KSAO) untuk menyesuaikan pekerjaan dengan KSAO dinamis.
  4. Persaingan kecil dan pangsa pasar yang besar terhadap persaingan global dan perdagangan bebas.
  5. Stasiun kerja yang terisolasi dan kontak pekerja minimal untuk kerja tim dan tim swakelola.
  6. Memilih individu untuk pekerjaan untuk memilih individu untuk tim.
  7. Pendekatan hierarkis untuk penilaian kinerja untuk masukan dari berbagai konstituen untuk penilaian kinerja.

Dengan perubahan-perubahan dalam pekerjaan ini, job analysis dalam pekerjaan juga harus berubah karna analisis pekerjaan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan atau deskripsi pekerjaan, spesifikasi sertau evaluasi pekerjaan pada saat ini, bahkan job analysis dapat memperkirakan kelusasan suatu pekerjaan pada masa yang akan datang. Maka dari itu jika perubahan-perubahan dalam pekerjaan ditetapkan, maka job analysis pun harus diubah juga agar karyawan dapat mengikuti perubahan dalam pekerjaan tersebut.

Ammanda Karisa Indrisari_201860272

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline