Lihat ke Halaman Asli

Untuk Sebuah Keagungan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Prambanan....
Sendiri aku di sini...
Menatap langit kehampaan yang tersenyum kecut
Menghitung tiap lekuk sang megah yang melambaikan pesan kematian
Cermin kecil yang dibuang anak buah Dutchman ke dalam lautan badai
Inikah keagungan...?
Atau hanya sekedar biasan rasa yang terabaikan
Batuan bisu yang kita sulap menjadi keindahan
Keagungan nirwana yang terukir pada berlaksa kepingan
Dinding-dinding tua yang bermeteraikan syair-syair kesakralan
Inikah keajaiban...?
Pesona gaib mantera-mantera tua yang dititipkan pada langit
Terbit sebagai fajar penerang dan terbenam sebagai matahari senja
Keindahan yang merasuk, melahirkan decak kagum dunia yang memandang...
Prambanan...
Cerita tua cinta Bondowoso dan Loro Jonggrang
Antara magis, kesetiaan dan perjuangan yang dibayar pengkhianatan
Petuah yang ditanam pada akar waktu
Hingga cinta bertakhta dalam nubari manusia..
Jogja, 16 September 2010
Untuk Prambanan, sebuah keagungan dan keindahan….




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline