Bagi anda yang ingin rehat sejenak dari kebisingan hidup di wilayah perkotaan, di sinilah tempatnya. Oies di Italia Utara.
***
Sesaat sebelum anda memasuki kota kecil di daerah pegunungan Alpen ini, ada sudah disuguhi dengan indahnya jalan penuh kelokan yang menggantung di sisian bukit-bukit nan curam.
Anda pun akan terkesima dengan suguhan deretan terowongan yang meretas bukit-bukit indah penuh jejeran pohon-pohon pinus dan cemara.
Sedang di bagian lain, di sisi kiri dan atau kanan jalan, danau-danau kecil menghampar bagai hiasan tambahan nan unik melengkapi kanal-kanal kecil penuh irama-berisik aliran air yang tak kenal lelah turun dari pegunungan.
Di Oies, tarian alam khas Italia bagian Utara siap-setia menyambutmu dengan sumringah. Hawa dingin segera menyusuri tiap jengkal kulit tubuhmu dengan pesona alaminya.
Pun aroma pegunungan Alpen tak kenal malu segera menyusup masuk dan melekat erat di dinding-dinding rongga indra penciumanmu.
Namun, ia tetap memanja matamu dengan suguhan segarnya hamparan lahan gandum dan jagung yang membentang luas-menghijau.
Di awal pagi, kabut tipis kembali hadir menemani hawa dingin dan aroma pegunungan yang ditinggal sejak tengah hari kemarin. Ketiganya bersisian lagi menghembus seolah mencoba menghalau terik matahari musim panas di atas lanskap alami penuh warna hijau dominan.
Di sini, di kota kecil layaknya palungan raksasa ini, rasanya kita selalu berada di ujung pagi di sepanjang waktu. Mungkin bagi mereka, ini tradisi yang lumrah sebagaimana biasanya hari-hari di musim-musim panas yang telah berlalu.
Di seberang sana, para petani dengan mesin-mesin traktor modern pembajak tanah ladang, pun petani dengan mesin-mesin modern pemotong dan pengumpul rumput selalu terlihat sibuk di penghujung senja dan di awal pagi.