Lihat ke Halaman Asli

Achmad MakhbubJunaidi

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Cita-cita Ingin Kuliah

Diperbarui: 29 April 2022   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hai, disini saya akan menceritakan sedikit tentang perjalanan saya sampai bisa masuk kuliah.

Sejak saya masih menginjak SMK kelas 1 saya sudah memiliki keinginan dan memikirkan untuk kuliah. Dulu saya mempunyai cita-cita ingin masuk Institut Teknologi Sepuluh November ambil jurusan Teknik Elektro. Saya terus belajar dengan giat agar bisa menunjang nilai saya nanti supaya bisa bersaing masuk perguruan tinggi negeri yang saya inginkan.

Alasan saya ingin kuliah adalah saya ingin terus mengembangkan ilmu lebih luas lagi, saya berfikir saya tidak ingin suatu saat nanti jika saya sudah mempunyai anak, anak saya mempunyai orangtua yang awam akan ilmu. Saya ingin mempunyai relasi dan menemui orang-orang baru yang bisa membantu karir saya dimasa depan. Dan ingin mengangkat derajat keluarga.

Dari orang tua sendiri awalnya tidak ada tuntutan harus kuliah atau tidak. Namun saya menyampaikan keinginan saya untuk kuliah. Seriring berjalanannya waktu sampai dimana saya sudah memasuki kelas 3 smk saya mengutarakan lagi keinginan untuk kuliah. Melihat kondisi keluarga pada saat itu, orangtua menuntut saya harus bekerja dulu lalu kuliah atau orangtua ingin saya bekerja sambil kuliah.

Pada waktu itu saya sangat kecewa harus mengubur mimpi saya dalam-dalam karena tidak bisa  kuliah negeri. Saya menyadari keadaan keluarga saya waktu itu dan saya tidak memaksakannya.

Namun dari pihak sekolah membari tahu saya bahwa saya bisa seleksi  kuliah lewat jalur beasiswa. Saya menyampaikan kembali kepada orangtua dan menjelaskan mekanisme nantinya bila diterima kuliah mendapat beasiswa. 

Namun kembali, orangtua masih tidak merestui saya untuk kuliah. Akhirnya saya ngomong kepada pihak sekolah atau guru BK yang selalu membimbing saya bahwa saya harus mengubur mimpi saya dalam-dalam untuk masuk perguruan tinggi negeri karena tidak mendapat restu dari orang tua. Pihak sekolahpun sedikit menyayangkan atas keputusan saya.

Akhirnya setelah saya lulus sekolah saya memutuskan bekerja. Saya bekerja dua tahun. Saya mempunyai tabungan sendiri,  saya kembali teringat keinginan untuk kuliah. 

Pada saat saya kerja saya pernah mencoba seleksi seperti daftar seleksi Sekolah Kedinasan dan seleksi CPNS namun saya gagal.  Seiring berjalanan waktu saya mengumpulkan kembali niat dan berusaha kembali memfokuskan keinginan untuk kuliah. 

Namun melihat kondisi waktu itu saya hanya bisa kuliah sambil bekerja atau kuliah swasta, karena dari umur sendiri saya sudah tidak bisa masuk perguruan tinggi negeri. Saya tidak masalah orangtuan pun pada saat itu akhirnya merestui saya untuk kuliah.

Saya mencari refrensi kesana kemari lewat internet juga tentang kampus yang bagus yang fleksibel yang bisa kuliah sambil bekerja tanpa saling mengganggu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline