Indonesia merupakan negara maritim. Negara yang memiliki ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke. Indonesia telah dikenal dunia sebagai negara yang berada dalam wilayah cincin api (ring of fire). Wilayah ini disebut sebagai zona yang memiliki intensitas bencana letusan gunung dan gempa bumi paling besar dan juga Indonesia memiliki deretan gunung berapi yang paling aktif seIndonesia.
Propinsi Yogyakarta di bagian Utara terdapat gunung yang teraktif, yaitu gunung yang berbatasan dengan daerah Jawa Tengah, diantaranya kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten. Gunung ini bernama gunung Merapi. Kawasan hutan di gunung Merapi telah dijadikan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004 atau sebelas tahun yang lalu.
Erupsi gunung Merapi lima tahun lalu mengakibatkan beberapa kilometer jarak pemukiman warga dari puncak Merapi ludes bergulung-gulung dengan awan wedus gembel yang keluar bersamaan material gunung Merapi. Selain itu erupsi Merapi juga menewaskan banyak warga Sleman dan sekitarnya, tak sedikit pula ternak warga yang tak bisa diselamatkan. Setelah erupsi Merapi tahun 2010 silam, daerah di lereng Merapi dijadikan sebagai obyek wisata yang cukup menarik banyak wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara.
Salah satunya wisata alam Lava Tour yang di tawarkan warga yang bermukim di kaki gunung Merapi ini. Dengan menyewa sebuah mobil jeep beserta sopir ahli yang sekaligus menjadi tour guide selama perjalanan dengan harga yang terbilang mahal. Dengan harga penawaran Rp300.000,00 wisatawan telah mampu mengunjungi tiga lokasi obyek wisata yang menjadi tempat pemberhentian mobil-mobil jeep tersebut. Tentu saja dengan hasil tawar menawar.
Wisata Lava Tour yang ada di kaki gunung Merapi Yogyakarta ini akan menjadi salah satu pengalaman menarik dan seru bagi wisatawan. Pasalnya untuk mencapai lokasi wisata di kaki gunung Merapi, mobil jeep harus melewati jalan yang tidak selalu mulus. Lebih banyak bebatuan yang dilewatinya hingga jalan turunan agak curam, mampu membuat orang yang pertama kali mengikuti wisata ini akan bergidik ngeri dan tertantang.
Ada lebih dari delapan tempat yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan, salah satunya adalah Museum Gunung Merapi. Tempat museum ini masih agak jauh dari puncak merapi bahkan masih jauh dari tempat tinggal mbah Maridjan, namun museum Merapi ini lah yang menampilkan pertama kali kepada pengunjung bahwa seberapa dahsyatnya awan panas yang keluar dari puncak gunung Merapi. Kini yang menjadi museum gunung Merapi adalah puing-puing bangunan rumah warga sekitar yang terkena awan panas. Di dalam museum tersebut dipajanglah beberapa perabot rumah, sebuah sepeda, dan sepeda motor, mesin jahit yang telah rusak dan meleleh akibat terkena panasnya wedus gembel, dan masih banyak lainnya.
Selain Museum Gunung Merapi, wisatawan juga dapat berkunjung ke sebuah daratan yang terletak di pinggir sungai yang menjadi jalan lava pijar jika sewaktu-waktu gunung Merapi meletus. Tempat tersebut dikenal karena adanya sebuah batu besar yang memiliki permukaan pada salah satu sisinya berbentuk wajah “alien”, dan disebut batu Alien. Dengan pemandangan sebelah Utara batu itu langsung ke arah Merapi, jika cuaca cerah maka tempat tersebut menjadi tempat yang sangat cocok utnuk mengabadikan momen.
Perjalanan lava tour yang selanjutnya yaitu akan berhenti di sebuah banker yang berada hanya beberapa kilometer dari puncak Merapi. Di temapt tersebut, wisatawan dapat melihat bagaimana kondisi banker yang menjadi tempat berlindung warga saat tiba-tiba gunung Merapi menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Meskipun dicanangkan menjadi tempat berlindung dari gulungan awan panas, namun banker masih belum sepenuhnya menyelamatkan warga, pasalnya masih banyak warga yang saat berlindung di banker tewas mendidih karena panasnya wedus gembel.
Perjalanan Lava Tour terakhir sebelum kembali ke titik semula merupakan kejutan dari pihak pemberi jasa layanan tour. Dengan kejutan yang diberikan akan menambah pengalaman dalam berwisata di guung Merapi. Biaya mahal akan sebanding dengan pengalaman wisata yang diterima.
Tambahan: jika ingin wisata Lava Tour saat kemarau dihimbau untuk menggunakan topi, kacamata, dan masker agar terlindung dari debu yang berterbangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H