Lihat ke Halaman Asli

Lempuyangan Penuh Parkir, Mobil Antri Sepanjang Kereta

Diperbarui: 20 September 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="antrian kendaraan jalan depan stasiun Lempuyangan (19/9/2015)"][/caption]Kemacetan cukup panjang terjadi di jalan depan stasiun Lempuyangan Yogyakarta hari Sabtu siang (19/9/2015). Disebabkan oleh sebuah mobil yang terparkir di sisi jalan sebelah selatan stasiun yang tiba-tiba berhenti untuk mengantar dan menurunkan barang-barang calon penumpang kereta. Sedangkan di sisi jalan yang berlawanan, beberapa motor yang terparkir penuh sesak hingga jalan yang seharusnya dua arah Selatan stasiun Lempuyangan Yogyakarta ini menjadi jalan satu arah.

“Ya begini kesehariannya, Mbak. Kalau siang apa sore macetnya kayak gini. Apalagi kalau menjelang musim libur panjang seperti Hari Raya Idhul Fitri kalau enggak saat tahun baru,” ungkap salah seorang tukang ojek yang biasa menunggu penumpang di depan stasiun Lempuyangan Yogyakarta.

Tidak kurang dari 100 meter ke arah timur, antrian kendaraan melebihi panjang kereta menunggu untuk lewat. Sehingga pertigaan jalan sebelah Selatan palang pintu kereta sempat terganggu. Sang pemilik mobil dan penumpangnya penyebab kemacetan pun masih tidak menyadari antrian kendaraan di belakangnya dan tetap santai menurunkan barang-barang dalam bagasinya.

Sebuah truk kuning bermuatan material yang berada tepat di belakang mobil Daihatsu Luxio ini pun semakin menjadi penghalang kendaraan di belakangnya untuk mendahului. Hingga lebih dari tiga menit antrian kendaraan ini tak kunjung berjalan.

Setelah kendaraan dari arah Barat sudah cukup lengang, beberapa kendaraan di belakang mobil Daihatsu Luxio ini pun bergerak maju untuk melewatinya. Banyak di antara pengguna sepeda motor yang tidak sabar mencoba melewati mobil yang menghalangi jalan itu dengan menggembor-gemborkan motor mereka atas wujud kekesalan. Tak sedikit juga yang memaki ke arah mobil tersebut.

Setelah mendengar seorang pengendara motor menggembor-nggemborkan kendaraannya itu, seorang tukang parkir menanggapi, “Orang kok ndak bisa sabar. Mbok ya terbang aja, Pak,” timpalnya pada pengendara sepeda motor tersebut.

Lahan parkir memang menjadi salah satu masalah yang belum terselesaikan. Salah satu cara agar kemacetan berkurang adalah dengan menata lahan parkir salah satunya yang bertempat di stasiun Lempuyangan Yogyakarta ini. Deretan kendaraan roda dua maupun roda empat berjejer sampai lebih dari 100 meter. Entah itu kendaraan pribadi, becak, mapun taksi. Hingga saat ini jalan yang yang bisa dilewati hanya selebar dua kendaraan roda empat.

Dengan jalan yang cukup lebar ini tak seharusnya bahu jalan yang semestinya bisa dijadikan jalan bagi para penumpang kereta malah dijadikan lahan parkir dadakan. Lahan parkir sebelah Timur stasiun yang kurang memadai lah yang membuat calon penumpang dan pengantarnya memilih memarkirkan kendaraan mereka di bahu jalan. Bahkan setiap beberapa menit sekali ada satu kendaraan keluar dari parkiran pasti akan ada kendaraan lain yang mengantri tempat parkiran yang kosong tersebut.

 Terlebih bila dibandingkan dengan stasiun lain seperti stasiun Tugu atau stasiun Maguwoharjo yang memiliki lahan lebih luas dan area pemberhentian pengantar calon penumpang yang cukup memadai. Padahal walau hanya dilihat pun stasiun Lempuyangan memiliki jumlah penumpang kereta lebih banyak stasiun lain inilah yang memiliki kekurangan lahan parkir kurang dari stasiun-stasiun lain di Jogjakarta.

Upaya uji coba yang dilakukan Kasat Lantas Polresta Yogya untuk menutup jalan dari arah barat menjadi satu arah masih hanya bersifat sementara dan belum mendapatkan izin kurang efektif bagi pengguna jalan. Pasalnya calon penumpang kereta yang akan menuju stasiun Lempuyangan dari arah Barat butuh waktu cukup lama untuk memutar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline