Lihat ke Halaman Asli

"Self Reminder", Tere Liye

Diperbarui: 12 November 2017   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dua pekan ini telah menghabiskan dua buku karangan Tere Liye. Buku terbaru yang berjudul Tentang Kamu, dimana diceritakan sesosok wanita yang memiliki hati pemaaf dan tak ada benci. Sungguh wanita mulia. Sederhana hidupnya namun tetap bekerja keras. Dari buku tersebut kita bisa belajar untuk memiliki hati yang bersih dan ikhlas. 

Dunia bukanlah segalanya, dunia hanyalah persinggahan. Saat mati pun tak akan membawa duniawi kita, semua tinggal cerita dan kenangan. Lantas, mengapa banyak orang yang buta dan merasa bahwa dunia ini segalanya? Berbondong-bondong, menyikut-sikut tanpa ampun untuk meraih dunia yang fana. Sungguh, jauhkanlah kami dari hati yang lalai, ya Allah. Perbanyak bekal untuk masa depan. Bukan materi, namun amal. Di buku tersebut diceritakan tentang makna kebaikan, untuk memiliki hati yang tak pernah membenci. Seberapapun kita dilukai, disakiti, disayat, kita akan merasa tenang bila kita memaafkan. Hidup ini banyak perspektif. Gunakan sudut pandang yang baik untuk melihat sesuatu. 

Kemudian, buku kedua yang saya baca adalag rembulan tenggelam diwajahmu. Dari buku tersebut kita belajar bahwa Allah maha adil. Terkadang merasa ujiam dari Allah adalah ketidak adilan. Dibuku ini kita diperlihatkan bahwa banyak sisi dan pamdangan. Atas ujian yang kita terima, kita harus sabar, bersyukur dan selalu bersikap sederhana. 

Lagi-lagi Tere Liye membuka hati saya untuk meresapi kebaikan-kebaikan dan jangan biarkan hati ini membenci. Life is always fair. Jika kita merasa bahwa kitalah manusia yang paling terpuruk didunia ini, lihatlah sekitar kita. Merunduklah, lihatlah kebawah. Kita masih beruntung. Hidup selalu ada takaran masing-masing. Hidup untuk mendapatkan ridha ilahi. Sekali lagi, milikilah hati yang tak pernah membenci. Hidup sederhana dan penuh kebaikan. Jangan membenci. Maafkanlah. Supaya kita tenang. Jika berat, istighfarlah. Allah selalu ada dan tak pernah meninggalkan, terkadang kita lah yang lupa siapa pemilik hati ini yang sanggup membolak-balikan sekenanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline