Lihat ke Halaman Asli

Setelah 4 Dibantai, Napi Lain Dipaksa Tepuk Tangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyerbuan Lapas IIB Cebongan, Sleman yang dilakukan gerombolan bersenjata, Sabtu (24/3) dini hari terus memunculkan fakta yang mencengangkan dan mengerikan.

Hasil investigasi hari pertama Komnas HAM menemukan fakta setelah orang-orang yang menggunakan tutup kepala itu mengeksekusi 4 orang tersangka pembunuhan personel TNI, mereka langsung bertepuk tangan. Bukan itu saja, mereka juga memaksa narapidana lain yang ada di tempat itu untuk bertepuk tangan.

Komisioner Komnas HAM Siti Nurlela saat ditemui di Lapas Cebongan, Selasa (26/3) mengaku bingung dengan sikap itu. Apa motivasi para pelaku memaksa napi tepuk tangan?

Sehari sebelumnya Kapolda DIY Brigjen Sabar Raharjo mengatakan ditemukan 31 proyektil di tubuh empat korban. Jika benar, berarti satu orang ditembak rata-rata 7-8 kali. Sebagian besar di bagian kepala.

Saat masuk ke sel pelaku langsung memanggil nama yang dicari dan meminta yang tidak disebut untuk menyingkir. Saat orang yang dimaksud ditemukan, langsung dieksekusi. Satu persatu dilakukan. Sehingga bisa dibayangkan betapa takutnya mereka yang belum dieksekusi melihat temannya ditembak.

Temuan Komnas HAM juga menemukan bahwa selain membawa senjata laras panjang, seluruh pelaku juga membawa granat yang digantungkan di rompi mereka. Semua juga membawa handytalky yang bentuknya sama.

Siapa sebenarnya mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline