Lihat ke Halaman Asli

Amirudin Mahmud

TERVERIFIKASI

Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Mendidik Itu Mencoba

Diperbarui: 17 Januari 2023   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Setiap hari Sabtu pagi sebelum pembelajaran,  di sekolah saya diselenggarakan acara yang disebut Sabtu Ceria. Satu acara  saya suka menyebutnya sebagai acara gado-gado. sebab di dalamnya ada berbagai macam kegiatan, diawali dengan sarapan pagi bersama, motivasi belajar, kepramukaan, juga pentas berbagai kreativitas peserta didik. Yang terakhir  menurut saya  paling menarik. Peserta didik didorong guna bisa menampilkan apa yang mereka bisa. Menyanyi, mengaji, melukis, membaca puisi, berpidato, menghafal dan lainnya. Mereka diminta mau mencoba segala hal.

Mencoba dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berartikan sebagai mengerjakan (berbuat) sesuatu untuk mengetahui keadaannya dan sebagainya. Arti lainnya adalah menguji kemampuan, kepandaian, kesetian dan lainnya. 

Terkait hal di atas mencoba dimaksudkan memotivasi peserta didik untuk bersedia menggali, menjajagi kemampuan yang dimilki seperti ketrampilan bernyanyi, membaca puisi, tahfidz Quran, main drama, menggambar dan lainya. Kenapa harus mencoba?

Seabagai ilustrasi begini,  anak saya ingin bisa bersepeda. Sebagai orang tua, apa yang segera saya lakukan? Tak lain kecuali membelikannya sepeda dan memintanya mencoba. Tidak perlu memberitahukan pada  anak bagaimana cara bersepeda, atau berbagai teori terkait bersepeda yang benar. Itu lebih praktis. Toh itu yang dibutuhkan. 

Percuma mengajarkannya berlama-lama jika sepeda tak dicobanya. Jadi jawabanya adalah mencoba. Itu lebih simpel dalam mengajarkan sesuatu kepada anak didik. Bagi saya mendidik itu  adalah amencoba.

Manfaat lain dari mencoba adalah anak didik bisa menggali, menjajagi dan menagasah segala potensi, bakat, juga minat yang dimiliki. Bukankah itu tujuan pendidikan? Dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan bahwa  tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.

Sangat  jelas bahwa UU. No. 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan itu tak lain adalah mengembangkan segala potesnsi yang dimiliki peserta didik. Menurut saya salah satu cara efektif dalam mengembangkan potensi anak adalah dengan cara mencoba. Guru dituntut dapat berperan menuntun peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Dalam mencoba guru tidak boleh membatasi peserta didik dengan apapun. Peserta didik diberikan kebebasan sebebas-bebasnya. Membatasi mereka dalam mencoba akan berpengaruh negatiif pada kepercayaan dan semangat mereka. 

Peserta didik boleh mencoba apa saja. Dengan mencoba mereka meyakini kemampuan dan ketrampilan yang ada pada dirinya. Melalui mencoba peserta didik mengenali potensi  dan bakat yang dimiliki. Melalui mencoba mereka mengetahui bakat yang ada pada dirinya.

Apa yang perlu dicoba?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline