Lihat ke Halaman Asli

Yahoo Mail, Calon Haji, dan Perempuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TIGA hari ini, beberapa teman mengeluhkan Yahoo. Meski cara menyampaikannya berbeda, keluhan mereka sama. Yahoo Mail susah dan bahkan tidak bisa dibuka.
Teman saya di Facebook berinisial AU, Minggu, 15 Desember menulis begini di statusnya, "Butuh 15 menit untuk masuk Yahoo." Itu jelas nada protes atau tepatnya kedongkolan. Mungkin dia lagi buru-buru namun Yahoo lelet.
Beberapa teman mengomentari status itu. Termasuk saya.

"Syukuri itu bro, dari pada calon haji, mereka butuh 15 tahun antre." Begitu kata saya yang disusul komentar lain.

Ya, belakangan ini memang begitu sulit naik haji. Di Sulawesi Selatan, kampung saya misalnya, ada daerah yang harus antre 15 tahun untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima itu. Artinya, kalau mendaftar di 2010, warga harus menunggu hingga 2025 untuk bisa naik haji. Kalau masih muda dan sehat, mungkin tidak ada masalah, 15 tahun itu tidak akan terasa. Tapi bagi yang sudah tua dan yang sakit-sakitan, mengantre 15 tahun mungkin akan jadi penantian terpanjang mereka. Kecuali Anda keluarga pejabat, mungkin bisa menerobos antrean tanpa rasa malu.

Yang saya tulis terakhir itu fakta. Tapi, tidak perlu dibahas, kita lanjutkan dulu soal Yahoo tadi.

Selasa, 17 Desember, pagi ini, keluhan untuk sulitnya mengakses email Yahoo kembali muncul di status teman saya. Kini seorang teman berinisial CW, menulis di statusnya, "Ada apa dengan Yahoo?" Lagi-lagi saya dan beberapa teman CW mengomentarinya.

Saya tertarik berkomentar sebab saya juga sebenarnya salah satu yang sempat terganggu dengan lagi "ngambeknya" email Yahoo. Maklum, pekerjaan dan kondisi saya yang sedang sakit memang sangat tergantung pada surat elektronik.

Tapi seperti komentar yang saya tulis di status Facebook teman, saya bisa menyelesaikan masalah itu. Minggu sore, saat saya sedang buru-buru untuk mengirim email, tiba-tiba Yahoo Mail yang saya gunakan setiap hari, ngadat. Saya sempat khawatir. Namun hanya sebentar sebab saya punya beberapa email lain dengan perusahaan penyedia yang berbeda-beda.

Dan benar saja, web penyedia email gratis yang lain tak bermasalah. Tapi sambil mengakses halaman web lain, Yahoo tetap saya buka. Lalu iseng saya coba membuka email Yahoo saat email lain juga tengah saya gunakan. Ternyata, Yahoo Mail langsung bagus. Lancar. Hari itu, pekerjaan selesai dengan fasilitas Yahoo Mail.

"Ada-ada saja ini email Yahoo. Ternyata dia takut saya berpaling ke email lain." Begitu di pikiran saya sambil tersenyum.

Ternyata masalah email Yahoo berlanjut keesokan harinya. Beberapa kali Saya coba masuk ke Yahoo Mail, tapi selalu gagal. Dan entah kebetulan atau memang "takut" Yahoo Mail kembali bisa saya akses dengan lancar setelah sebelumnya saya pancing dengan membuka web penyedia email lain.

Sekarang, setelah beberapa saat merenung, saya berpikir email itu seperti perempuan. Atau kalau kita perempuan maka email itu laki-laki. Terkadang kalau dia berbuat salah (rusak) kita harus membuatnya takut ditinggalkan agar dia bisa berubah menjadi lebih baik. Selamat Pagi!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline