Lihat ke Halaman Asli

Jaring Capres Ala PKB dan Demokrat

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memasuki penguhujung tahun 2013 dan pembuka tahun 2014, banyak orang sudah bersiap diri untuk menyambut tahun baru. Perayaan tahun baru sebenarnya sudah bukan hal yang begitu mengasyikkan karena sudah setiap tahun kita merayakannya. Tapi berbeda dengan tahun 2014. Ada apa dengan tahun 2014?

Tahun 2014 merupakan tahun politik, bangsa ini akan menggelar Pemilihan Umum untuk menentukan wakil rakyat dan pemimpin rakyat. Di Tahun inilah, bangsa ini akan menentukan nasibnya selama lima tahun kedepan.

Partai Politik yang telah lolos dan disahkan menjadi peserta Pemilu hanya berjumlah 14 Parpol. Masing-masing Parpol telah menyiapkan diri untuk menyambut hari istimewa itu. Diantara persiapan yang terus gencar dilakukan penjaringan Calon Presiden.

Dintara parpol yang telah menentukan calon presidennya adalah Hanura (Wiranto-Hery Tano s), Gerindra (Prabowo), PBB (Yusril Ihza Mahendra) dan Golkar (Abu Rizal Bakrie). Sementara PKB dan Demokrat masih dalam tahap penentuan. Sedangkan yang lainnya masih diambang keraguan.

Dintara Parpol tersebut, ada dua Parpol yang menarik dalam menentukan Calon Presiden, yaitu PKB dan Demokrat. Yuk kita lihat proses penjaringan calon presiden versi PKB dan Demokrat!

Demokrat dalam menentukan Capres menggunakan Konvensi. Meski Konvensi itu bukan lagi barang baru, akan tetapi menariknya karena hanya demokrat yang menggunakan Konvensi saat ini. Dalam Konvensi Demokrat, Panitia mengundang orang-orang yang dianggap mumpuni untuk menjadi Kepala Negara. Muncullah nama-nama peserta konvensi seperti Anies Baswedan, Marzuki Ali, Gita Wirjawan dan lain sebagainya.

Sementara, Proses penjaringan Capres ala PKB tambah unik dan menarik. Pasalnya, meskipun PKB tidak menggunakan kata Konvensi tetapi sebenarnya PKB melakukan konvensi. Bedanya dengan Demokrat, kalau Demokrat menggunkan konvensi formal sedangkan PKB informal. Dari penjaringan calon presiden, PKB mendapatkan orang-orang yang dianggap capable dan teruji. Mereka itu adalah Mahfud MD, Jusuf Kalla dan Rhoma Irama.

Proses penjaringan calon presiden Demokrat yang paling berperan adalah panitia. Panitialah yang berhak menentukan siapa yang kelak akan keluar menjadi pemenang Konvensi dan menjadi calon presiden dari demokrat. Meskipun, penitia berdalih tetap mengunakan hasil Survie Nasional dalam menentukan capres, tetapi pada akhirnya yang menentukan tetap Panitia.

Sedangkan PKB, dalam menentukan Capres sepenuhnya diserahkan kepada usulan masyarakat sesuai dengan hasil Survie yang mereka lakukan. Lalu muncullah usulan masyarakat Jakarta dan pecinta dangdut untuk mengusung Rhoma Irama, sedangkan dari Jawa Timur, Tengah dan Barat mengusulkan agar Mahfud MD dicalonkan Presiden dan di Sulawesi, muncul usulan agar Jusuf Kallah jadi Capres.

Dari usulan tersebut, kemudian DPP PKB merangkul nama-nama tersebut dan membuat kompetisi informal. Rhoma, Mahfud dan JK disilahkan oleh PKB untuk mendekati masyarakat. Barang siapa yang mempunyai popularitas dan elektabilitas yang tertinggi itulah yang kelak akan muncul jadi Calon Presiden PKB.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline