Lihat ke Halaman Asli

Amir Tengku Ramly

Lecture, Trainer, Asesor

MSDM dan Globalisasi

Diperbarui: 9 Januari 2018   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

slideplayer.info

Oleh: Amir Tengku Ramly

(kepala Pusat Studi SDM SPS UIKA-Bogor)

Sumberdaya manusia tidak terpisah dengan manajemen SDM.  Sebagai faktor produksi dan atau aset suatu organisasi SDM akan sangat ditentukan oleh manajemen SDM (MSDM) itu sendiri. MSDM konvensional memandang SDM adalah faktor produksi sedang MSDM strategik melihat SDM adalah aset paling berharga bagi perusahaan/organisasi.  

Dengan MSDM yang tepat SDM organisasi akan berdaya guna dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.  Bicara MSDM kita bicara efektifitas, efisiensi, prosuktifitas, kualitas kerja, kompetensi, keunggulan kompetitif dan kinerja.  Dengan MSDM yang efektif, maka peran-peran SDM mampu berkinerja tinggi dan menjadikan organisasi memiliki daya saing dan berkembang dalam tujuan organisasi strategik.

SDM dan MSDM dapat diibaratkan sebagai “pengendara dan kendaraan nya”  saling menentukan dan menguatkan satu sama lain, SDM berkualitas tanpa manajemen akan menjadi kekuatan potensi yang tidak memiliki daya gerak,  tidak akan memiliki arah pencapaian tujuan yang baik. 

 MSDM yang baik tanpa SDM berkualitas seperti mobil canggih yang dilengkapi teknologi tinggi tetapi tidak bisa bergerak hanya menjadi pusat kekaguman saja. SDM dan MSDM saling menguatkan dalam pencapaian tujuan individu dan organisasi/perusahaan.

MSDM dan GLOBALISASI

Dalam buku Grand Strategy Indonesia, Guru saya Dr. Erman Suparno (2010) mengatakan bahwa globalisasi bagaikan pisau bermata dua, disatu sisi telah berhasil menyusutkan dunia yang kecil menjadi lebih kecil, sekaligus menyederhanakan arena persaingan, antara individu dan antara bangsa-bangsa secara global.  

Namun disisi lain,  globalisasi juga telah mengakibatkan tidak meratanya kepemilikan informasi dan menyebabkan kegagalan pasar sebagai institusi sosial.  Dr. Erman menegaskan bahwa globalisasi dengan sistem pasar yang terlalu bebas tanpa campur tangan pemerintah, menciptakan negara kaya, tetapi dengan rakyatnya yang tetap miskin.

Disinilah peran penting MSDM dalam mengelola SDMnya sebagai aset organisasi untuk memiliki kesiapan berdaya saing kompetitif, yang tidak hanya untuk tujuan memperoleh laba dan keuntungan organisasi tetapi juga mengelola perilaku (moral), sikap (mental) dan pengetahuan (lokal dan global) SDM nya untuk bersaing dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia (mengedepan nasionalisme yang utuh).

Tugas MSDM disamping mengelola SDM nya untuk siap bersaing secara usaha, secara global dan secara teknologi juga memiliki peran memperjuangkan nilai-nilai luhur bangsa dalam kancah globalisasi bangsa. Bagaimana seefektif mungkin MSDM dengan dukungan profesional-profesional anak bangsa mampu mengglobalkan budaya, dan nilai-nilai luhur bangsa serta nilai-nilai moral dan spiritualitas dalam globalisasi dunia. Sehingga budaya Indonesia, sikap dan perilaku baiknya menjadi kebutuhan masyarakat dunia.

Agar tujuan perusahaan dapat dicapai secara global, maka fungsi SDM harus terintegrasi dengan proses manajemen strategik perusahaan (MSDM), artinya bahwa seorang manajer sumber daya manusia harus:

  1. Memiliki input perencanaan strategik, baik itu berupa manusia yang terkait dengan masalah bisnis maupun kemampuannya dalam menjabarkan alternatif strategik tertentu.
  2. Memiliki pengetahuan tentang tujuan strategi perusahaan.
  3. Memahami tipe ketrampilan, pola perilaku serta sikap yang dibutuhkan untuk mendukung rencana strategik.
  4. Mengembangkan program untuk memastikan bahwa para karyawan atau pekerja yang ada benar-benar memiliki ketrampilan, perilaku dan sikap yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline