Lihat ke Halaman Asli

Amir KOBOY

Karyawan

Di Penginapan Menunggu Pagi

Diperbarui: 4 Desember 2022   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Penginapan Menunggu Pagi

Dalam ruang renjana yang hanya bercahaya kunang kunang kota :

Nay,
Aku hanya mau mendengar kau terus mendesah melepas dendam asmaramu, tidak yang lain
Telah aku persilakan raga sebagai lampias luka jikalau kau mau sampai pagi,nanti dan lagi

Nay,kita hanya bisa membujuk agarTuhan  membuka tangan restunya  menerima aku dan kau sebagai takdir
Jalan yang akan mengantar kita menguban bersama.

Nay,
"Jangan lari lagi,nay"
Tak pernah terucap walau saling tatap ,pun rapat hangat :rasasia kau dan aku

Kemuning SOLO  30 Mei 2020
Amir KOBOY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline