Lihat ke Halaman Asli

Amirsyah Oke

TERVERIFIKASI

Hobi Nulis

Waspada di ATM: Minta Tolong Transfer

Diperbarui: 8 Mei 2019   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi di ATM (Sumber: Kompas.com)

Suatu hari di sebuah kota di Sulawesi, saya ada keperluan di ATM. Kebetulan situasi ATM sepi dan hanya saya seorang diri. Saya pun segera masuk ke bilik ATM dan menyelesaikan transaksi. Saat keluar ATM, rupanya sudah ada dua orang laki-laki yang tampak mengantri. Mereka berbicara satu sama lainnya.

Ketika saya akan melewati mereka, salah seorang menegur. "Mas, boleh minta tolong? Ini sangat penting. Darurat Mas". Ternyata yang bersangkutan minta tolong dengan sangat, bahkan memelas, agar saya mau membantu mengirimkan sejumlah uang ke rekening tertentu. Alasannya ada masalah dengan ATMnya sehingga tidak bisa mentransfer.

Ia akan menggantikan uang yang saya transfer dengan uang tunai dengan jumlah yang dilebihkan. Saya mentransfer Rp1 juta dan akan digantikan dengan uang tunai Rp1,1 juta. Salah seorang menunjukkan uang tunai ditangannya yang siap diberikan pada saya.

Akan tetapi dengan tegas saya menolak, "Maaf Pak saya tidak bisa!" "Memangnya kenapa Mas?" Tanya mereka. Sebelum mereka melanjutkan kalimatnya, saya langsung memotong: "Yang lain saja Pak. Maaf!" Setelah itu saya langsung bergegas pergi menjauh.

Di lain waktu dan lain tempat saya kembali mengalami hal yang persis sama. Bedanya si pelaku sudah terlebih dulu ada di ATM dan saat keluar ybs. minta tolong agar saya mengirimkan uang ke rekening tertentu dan langsung diganti dengan uang tunai. Saya langsung menolaknya dan memutuskan untuk pergi saja, tidak jadi menggunakan ATM.

Saya khawatir situasi di ATM sudah tidak aman baik dari kehadiran pelaku ataupun jangan-jangan ATMnya sudah dikondisikan sedemikian rupa untuk menjalankan aksi kejahatan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik saya mencari ATM lain saja yang lebih aman.

Mengapa saya tidak mau menolong orang tersebut? Karena bagi saya alasannya tidak masuk akal. Bila memang kartu ATM/debitnya bermasalah maka orang yang pertama kali dimintai tolong harusnya keluarga ataupun teman, minimal orang yang telah kenal baik. Meminta tolong orang asing untuk hal-hal sensitif semisal mentransfer uang jelas sangat mencurigakan.

Selain itu, ada resiko terhipnotis jika mengikuti kemauan orang tersebut. Bisa-bisa malah seluruh isi rekening terkuras untuk transfer. Untungnya rekening saya isinya pas-pas-an, sehingga mudah saja saya menolaknya karena uang saya memang tidak cukup untuk mentransfer sesuai jumlah yang diminta.

Dan yang terakhir, belum tentu uang tunai penggantinya adalah uang asli. Bagaimana jika uang palsu? Tentu akan jadi masalah besar jika uang tersebut dipakai bertransaksi atau akan disetor ke Bank, lalu terdeteksi sebagai uang palsu.

Oleh karena itu, lebih baik menolak dan segera menghindar jika bertemu kejadian seperti yang saya alami. Resikonya teramat besar walaupun diniatkan menolong orang lain. Lebih baik waspada dan menghindari masalah daripada nanti terjadi sesuatu yang buruk dan membuat menyesal.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline