Di hari pencoblosan tanggal 17 April 2019, saya mencoba melihat-lihat suasana Pesta Demokrasi di beberapa TPS sekitar Kota Raha di Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hal ini memberikan pengalaman dan sensasi yang luar biasa. Saya terbawa memasuki kawasan perkampungan nelayan yang menyajikan aneka pemandangan yang unik.
Rumah di atas air dengan atap yang berwarna-warni. Penasaran bagaimana rasanya tinggal di atas air seperti demikian. Mungkin karena hal tersebut memudahkan mereka untuk langsung berhubungan ke perahu atau kapal yang menjadi andalan mencari nafkah setiap hari.
Pemukiman nelayan tersebut sepertinya sengaja dibangun oleh pemerintah agar terlindung dari abrasi laut dan juga serangan gelombang yang kuat.
Pemukiman nelayan tidak langsung berada dipinggir laut sebagaimana biasanya. Pemukiman tersebut terpisah dari laut oleh jalanan yang berada dipinggir laut dan tentu saja sudah dibeton dibagian pinggirannya untuk melawan abrasi. Sungguh suatu kebijakan/program pemerintah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat nelayan.
Nelayan yang hendak menuju ke laut tinggal melewati kolong jembatan yang memang didesain agar kapal-kapal yang agak besar pun tidak tersangkut atau membentur dasar jembatan.
Mungkin karena kampung nelayan, TPS pun dibuat dipinggir laut. Penduduk tinggal menyeberangi jalan yang menjadi pemisah antara laut dengan pemukimannya.