Maraknya hoaks dapat membahayakan negara.
Dalam era teknologi informasi dan komunikasi yang maju pesat dan pastinya terus berkembang tanpa bisa dihentikan, pembuatan dan penyebaran informasi begitu mudah dan cepat dilakukan.
Bila digunakan dengan tepat dan bertanggung jawab, sangat banyak manfaat positif yang bisa diraih untuk kebaikan umat manusia pada umumnya, juga kebaikan bagi negara kita tercinta.
Sayangnya, teknologi informasi dan komunikasi juga digunakan untuk hal-hal negatif yang efeknya sangat merusak bahkan bisa menyebabkan kehancuran sebuah negara. Salah satu efek negatif adalah makin banyaknya informasi Hoaks (Hoax) yang beredar di masyarakat.
Pemerintah pun tak luput dari serangan informasi hoaks. Terlebih lagi jika ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik yang tidak lagi memperdulikan etika dan kejujuran.
Yang penting tujuannya bisa tercapai untuk menjatuhkan pihak lain yang berakibat berkurang atau hilangnya dukungan dan simpati rakyat. Hoaks yang menyerang pemerintah ini sangat berbahaya karena pada akan mengakibatkan ketidakstabilan suatu negara yang pada akhirnya sangat mungkin mengakibatkan terjadinya disintegrasi sebuah negara.
Masyarakat yang selalu menerima informasi hoaks tentang pemerintah akan kehilangan simpati bahkan menjadi membenci pemerintah. Tahap selanjutnya adalah, masyarakat akan menolak program dan kebijakan pemerintah yang berlanjut pada sikap membangkang. Masyarakat tidak mau berpartisipasi bahkan melawan program dan kebijakan pemerintah yang efeknya akan sangat merugikan baik masyarakat itu sendiri, masyarakat secara luas, bahkan merugikan suatu bangsa/negara.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh masyarakat akibat pengaruh informasi hoax antara lain:
- Tidak mau melakukan imunisasi pada anak akibat hoaks vaksin mengandung babi ataupun menyebabkan autis pada anak. Hal ini akan membuat sulit untuk memberantas penyakit menular semacam campak, cacar, TBC dan sebagainya.
- Tidak mau membuat NPWP karena hoaks bahwa pembuatan NPWP rumit dan dikenakan biaya.
- Melakukan rush karena tidak percaya dengan perbankan akibat hoaks yang menyatakan bank tertentu bangkrut.
- Memboikot produk barang/jasa tertentu karena berita hoaks.
- Melakukan persekusi kekerasan pada pihak lain yang belum tentu bersalah karena hoaks terkait kecurigaan atau ciri-ciri pelaku kriminal.
- Tidak mau menggunakan uang rupiah baru karena adanya hoaks logo PKI.
- Tidak mempercayai pemerintah karena hoaks bahwa utang pemerintah dalam kondisi berbahaya yang menyebabkan negara dalam keadaan krisis.
ASN dan Hoaks yang menyerang Pemerintah
Terkait hoaks yang menyerang pemerintah, terdapat fenomena menarik mengenai sikap Aparatur Sipil Negara (ASN). Sesuai dengan sumpah ASN saat pertama kali dilantik, maka ASN memiliki kewajiban untuk setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah.
Selain itu, ASN juga harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan Martabat Pegawai Negeri, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan.