Lihat ke Halaman Asli

Amirsyah Oke

TERVERIFIKASI

Hobi Nulis

[Mudasiana] Isi Kegiatan Berguna, Jauhi Masalah, Rokok dan Narkoba

Diperbarui: 28 Oktober 2015   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Masa muda saya sangat berkesan. Masa muda yang saya ceritakan dalam artikel ini adalah saat masa SMP dan masa SMA. Kedua masa muda tersebut saya hidup dalam kondisi ekonomi yang terbatas, namun tidak menjadi penghalang untuk mengisi masa muda dengan kegiatan positif dan bermanfaat.

Masa SMP dan Menjauhi Rokok

Masa SMP saya di Jakarta Utara. Saat itu di daerah Jakarta Utara khususnya yang tinggal tidak jauh dari laut dan pelabuhan, lebih senang menyebut dirinya sebagai anak Priok. Priok merujuk pada pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan tersebut adalah salah satu tempat bermain bagi anak-anak Priok. Mungkin karena pengaruh lingkungan, beberapa kali saya terlibat perkelahian. Dikejar atau mengejar lawan bisa terjadi setiap minggu. Hari-hari penuh kewaspadaan karena setiap saat bisa bertemu musuh. Syukurlah sejak karena cukup banyak kegiatan positif yang saya lakukan, maka kegiatan negatif seperti berkelahi tidak pernah saya lakukan lagi.

Semasa SMP saya mengikuti dua kegiatan ekstrakurikuler yaitu Palang Merah Remaja (PMR) dan Karate. Dua kegiatan tersebut membuat hari-hari saya cukup sibuk. Selain harus belajar dan menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah, saya juga harus belajar materi PMR dan berlatih karate di hari sabtu dan minggu serta beberapa hari setelah pulang sekolah. Dengan mengikuti PMR saya menjadi lebih tahu tentang hidup sehat dan bagaimana bertindak saat terjadi bencana. Bersama PMR saya berkesempatan membantu masyarakat saat terjadi musibah kebakaran besar di Jakarta Utara baik dalam upaya pemadaman kebakaran ataupun penanganan pasca bencana seperti membuat tenda pengungsi dan membuat dapur umum.

PMR berlatih menangani korban

Setiap hari saya membantu Ibu berjualan kue. Saat malam membantu membuat kue, paginya membawa kue ke warung yang bersedia bekerjasama dan sorenya mengambil hasil penjualan kue dan sisa kue yang tidak terjual. Yang lucu saat itu, saya merasa senang kala ada kue-kue yang tidak terjual karena berarti saya bisa memakannya sampai puas. Padahal bila ada cukup banyak kue yang tidak terjual berarti keuntungan yang didapatkan hanya sedikit, hanya balik modal atau bahkan merugi.

Semasa SMP cukup banyak teman-teman yang merokok. Berkali-kali mereka menawarkan rokok gratis, namun saya tidak memperdulikannya. Hal ini dikarenakan saya sudah tahu berbahayanya merokok bagi kesehatan. Berkat banyak membaca di perpustakaan daerah yang selalu saya datangi setiap hari sabtu. Bagi saya saat itu, ke perpustakaan merupakan rekreasi karena bisa bersantai membaca banyak buku komik atau piknik ke berbagai daerah/dunia melalui buku-buku dan majalah. Dari membaca pula lah saya tahu berbahayanya merokok, apalagi setelah melihat gambar-gambar seram tentang orang-orang yang sakit tubuhnya akibat rokok. Selain itu saya juga sangat sadar, dalam kondisi ekonomi keluarga yang pas-pas-an, tentu tidak mungkin saya memiliki uang untuk dibelikan rokok.

PMR sedang berlatih mengevakuasi korban

Masa SMA Makin Sibuk dan Melawan Rokok/Narkoba

Masa SMA masih di Jakarta Utara, saat itu merupakan musim tawuran antar sekolah. Bahkan sekolah saya beberapa kali diserang oleh sekelompok siswa dari sekolah lain. Tapi alhamdulillah siswa-sisawa di sekolah saya tidak ikut-ikutan tawuran dengan sekolah lainnya. Ini berkat nasehat dan larangan dari para guru, dan juga banyak murid-murid yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibra, Pramuka, PMR, Karate, Taekwondo, Karya llmiah Remaja, Majalah Dinding dan sebagainya.

Saya sendiri tetap memilih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR dan Karate. Bahkan saya mengikuti latihan karate di dua perguruan dengan aliran berbeda. Kegiatan PMR di SMA lebih padat dan sibuk dibandingkan saat SMP. Selain tetap belajar terkait kesehatan dan penanganan bencana, juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial seperti donor darah dan tenaga kesehatan darurat, serta mengikuti berbagai perlombaan. Selain itu, rekreasi ke perpustakaan daerah setiap hari sabtu tetap dilakukan. Bahkan waktu berkunjung ke perpustakaan bertambah setelah pulang sekolah ataupun saat sedang pelajaran kosong karena ada guru yang berhalangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline