Lihat ke Halaman Asli

Amirsyah Oke

TERVERIFIKASI

Hobi Nulis

Wanita Tangguh

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390220753250118811

Setiap kali melihat wanita-wanita ini, segala macam rasa berkecamuk di dada. Mereka begitu tangguh menjalani kehidupan. Tak kenal menyerah meski usia telah senja. Harga diri mereka begitu tinggi hingga tak mau dikasihani. Tenaga yang masih tersisa tak dibiarkan sia-sia.

[caption id="attachment_317133" align="aligncenter" width="640" caption="Wanita-wanita tangguh di Pasar Tradisional Kota Polewali Mandar Sulawesi Barat"][/caption]

Wanita-wanita ini, mereka memang dikalahkan sang waktu. Sama seperti kita semua nantinya. Tak ada satupun yang bisa menahan lajunya. Namun wanita-wanita ini berbeda. Mereka tak bisa ditindas oleh waktu. Perubahan jaman takkan mematikan harapan. Justru jaman menjadi saksi betapa perkasanya mereka.

[caption id="attachment_317134" align="aligncenter" width="480" caption="Wanita Tangguh di Pasar Tradisional Kota Benteng Selayar Sulawesi Selatan"]

1390220843365662164

[/caption]

Mereka tak mau meminta-minta, tak sudi menjadi hina. Mereka kaya dengan harta tak terhingga, yaitu semangat pantang menyerah. Mereka sadar, disetiap jengkal usaha akan mendapatkan madunya. Meskipun tak seberapa, namun bahagia karena tahu di dalamnya banyak berkah.

[caption id="attachment_317136" align="aligncenter" width="480" caption="Wanita Tangguh di Pasar Tradisional Kota Benteng Selayar Sulawesi Selatan"]

1390221031149538407

[/caption]

Ah, menatap mereka sama saja mempermalukan diri sendiri. Tersadar telah begitu rendah dan hina. Tanpa sungkan meminta-minta. Mengambil yang orang punya. Tak peduli mencuri, merampok, korupsi, manipulasi, demi mendapat harta dan tahta.

[caption id="attachment_317137" align="aligncenter" width="480" caption="Wanita Tangguh di Pasar Tradisional Kota Benteng Selayar Sulawesi Selatan"]

13902211201028892132

[/caption]

Ternyata aku tak setangguh mereka. Ku bukan hanya kalah, namun telah tertindas dan terjajah angkara murka. Tak sadar keberkahan dan kedamaian menjauh lalu menghilang. Merasa terberkati dengan kusamnya hati dan gelapnya jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline