Lihat ke Halaman Asli

Amir Santoso

Freelancer sebagai admin purchasing di perusahaan

Linkin Park: Band Rock yang Gak Ada Matinya

Diperbarui: 9 Mei 2024   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thisdayinmetal.com

Gak bisa dipungkiri, Linkin Park itu kayak revolusi di dunia musik rock. Mereka itu bukan cuma band biasa, tapi juga simbol dari eksperimen musik yang gak pernah puas. Dari era 90-an sampai sekarang, mereka udah bikin standar baru buat genre rock alternatif, nu metal, sampai yang eksperimental.

Chester Bennington dengan suaranya yang khas itu, berhasil bikin kita semua merasa apa yang dia rasakan. Emosi yang dia tuangkan dalam lagu-lagu itu bener-bener nyata dan kerasa. Terus ada Mike Shinoda, yang gak cuma jago nulis lirik, tapi juga mainin berbagai instrumen dan nge-rap. Dia itu kayak jembatan antara melodi dan kata-kata yang bikin lagu-lagu Linkin Park itu punya jiwa.

Kalo ngomongin instrumen, Brad Delson di gitar itu bisa dibilang master. Riff-riff yang dia mainin itu selalu ngena dan jadi ciri khas sound Linkin Park. Dave 'Phoenix' Farrell di bass, memberikan dasar yang kuat buat setiap track. Rob Bourdon di drum, itu lho, energinya itu yang bikin kita semua pengen headbang. Dan Joe Hahn, si DJ, dengan turntable dan samplingnya itu, berhasil nambahin dimensi baru ke musik mereka.

Linkin Park itu gak pernah takut buat nyoba hal baru. Album pertama mereka, Hybrid Theory, itu langsung meledak dan jadi favorit banyak orang. Mereka terus berkarya dengan album seperti A Thousand Suns dan Living Things, yang masing-masing punya eksperimen sound yang beda-beda.

Pas Chester Bennington meninggal di tahun 2017, itu bener-bener jadi pukulan berat buat kita semua. Tapi, apa yang udah dia dan Linkin Park ciptakan, itu tetap hidup dan terus menginspirasi. Mike Shinoda, dengan proyek solonya, masih terus bawa semangat Linkin Park dalam musiknya.

Dan sekarang, di tahun 2024, kita semua lagi dibawa ke masa lalu yang indah lewat album Meteora. Ini bukan cuma soal nostalgia, tapi juga penghargaan buat karya-karya yang udah mereka ciptakan. Setiap lagu di album itu kayak ngajak kita buat inget lagi kenangan-kenangan yang udah kita lalui.

Linkin Park itu lebih dari sekedar band. Mereka itu gerakan, yang ngajak kita semua buat berani beda dan terus mencari makna yang lebih dalam. Setiap album mereka itu bukan cuma kumpulan lagu, tapi juga pengalaman yang bisa kita rasakan.

Mereka udah buktiin kalo musik rock itu bisa lebih dari sekedar suara gitar listrik dan drum yang keras. Musik mereka itu cerminan jiwa, cerita yang diceritakan, dan mimpi yang dikejar.

Sekarang, kalo kita lihat ke belakang, Linkin Park itu udah ninggalin jejak yang gak akan pernah luntur di dunia musik. Mereka itu legenda yang akan terus hidup di hati dan playlist para penggemarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline