Vihara Vipassana Graha merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Bandung dan juga merupakan salah satu destinasi wisata religi. Vihara Vipassana ini terletak di Jl. Kolonel Masturi No.69, Sukajaya, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 4039. Sebelum menjadi vihara tempat tersebut merupakan kebun luas yang merupakan kebun jeruk nipis. Awal mula pembangunan peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1991 kemudian berlangsung renovasi hingga menjadi bangunan yang luas dan besar seperti sekarang.
Saya bersama kelompok modul nusantara pertukaran mahasiswa merdeka Universitas Pendidikan Indonesia melakukan kunjungan ke vihara vipassana graha tersebut. Sesampainya disana kami disambut oleh Banthe Sudhasilo dan melakukan wawancara terkait pembangunan vihara serta kegiatan yang biasa dilakukan divihara tersebut. Banyak hal yang kami dapatkan dari kunjungan ini, selain mengetahui sejarah pembangunan vihara tersebut kami juga mendapatkan beberapa pengetahuan akan agama dari ummat Budha.
Budha memiliki artian orang yang bangun atau sadar. Budha memiliki kitab yang bernama tripitaka. Dalam agama Budha juga memiliki beberapa hari raya besar diantaranya adalah :
- Waisak
- Waisak dijadikan sebagai hari besar untuk memperingati 3 hal penting umat buddha yakni : kelahiran Siddharta Gautama, penerangan agung, dan kematian Siddharta Gautama
- Kathina
- Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha usai menjalani Vassa, dalam hal ini biasanya ummat budha datang ke vihara dan memberikan persembahan jubah serta mendanai kebutuhan para bikhu
- Asadha
- Asadha merupakan hari raya memperingati peristiwa khotbah Dhamma Cakka Pavattana Sutta oleh Buddha kepada Panca Vagiya
Vihara vipassana graha merupakan tempat meditasi dan juga menjadi tempat kunjungan ummat budha. Meditasi adalah suatu Teknik dalam melatih batin yakni ketenangan batin, meditasi juga merupakan kegiatan kekhusyukan. Banthe sudasilo mengatakan bahwa : "terdapat dua macam meditasi yang biasa dilakukan yakni meditasi samantha yang berarti pemusatan/ketenangan pikiran dan vipassana yang berarti pandangan benar/terang". Manusia terdiri dari Rohani dan jasmani, raga dan jasa maka dari itu bukan hanya tubuh yang perlu istirahat namun batin pun perlu untuk istirahat jika tidak maka batin pun akan rusak dan menimbulkan hal-hal negatif serta memperkeruh diri. 3 hal yang wajib dilakukan saat meditasi ialah : satu nafas, pelafalan dan kesadaran.
Ummat budha yang melakukan ibadah divihara tersebut biasanya ketika pagi dan sore namun sebenaranya bisa dilakukan kapan saja dan tidak ada patokan khusus. Ibadah juga bisa dilakukan dimana saja namun ditempat yang juga menurutnya bersih/suci. Dalam melakukan ibadah/meditasi yang terpenting dan ideal ialah konsisten atau terus menerus.
Selain mengetahui makna meditasi kami juga diberitahu oleh Banthe Sudhasilo akan sejarah pemakaian dupa, bahwasanya jaman dahulu dupa digunakan untuk mengusir serangga ketika sedang beribadah dan dupa tersebut terbuat dari rempah-rempah, kemudian kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang dan pembakaran dupa dilambangkan sebagai wewangian kebajikan yang akan menyebar kesekitar.
Diakhir wawancara dan kunjungan Banthe mengatakan: "Jangan berbuat jahat perbanyak kebajikan, sucikan hati dan pikiran itulah ajaran para budha". Dengan adanya kunjungan ke vihara tersebut kami mendapat pengetahuan akan toleransi antar umat beragama, bahwasanya apapun agamanya pasti hal kebajikan lah yang utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H