Jurnal_Refleksi_Dwimingguan_
Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Amirin_Jurnal_Refleksi
Thursday, 8 September 2022, 9:12 PM
by AMIRIN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi bapak/ibu/rekan-rekan guru hebat/calon guru penggerak di seluruh nusantara. Salam sehat dan salam semangat selalu, semoga Allah SWT/Tuhan semesta alam selalu melindungi kita dalam setiap langkah dalam aktivitas keseharian kita. Amin yarabbal Alamin.
Salam kenal selalu dari saya AMIRIN. Saya bertugas di SMP Negeri 1 Plampang Kabupaten Sumbawa -- NTB, merupakan SMP Negeri yang berada di KM. 61 arah timur kota kabupaten Sumbawa. Suatu kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan dapat bergabung dengan bapak/ibu/rekan-rekan guru hebat dalam mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 6 ini. Hal tersebut didasari dari informasi-informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber tentang banyak hal dan pengalaman menarik yang akan saya dapatkan terkait ilmu dan pengalaman yang akan didapat dalam proses PPGP baik itu berasal dari Instruktur, fasilitator, pengajar praktik bahkan rekan-rekan.
Beranjak dari hal tersebut pengalaman saya mengikuti pembelajaran minggu ini sangat memberikan kesan yang luar biasa yaitu mendapatkan kembali pencerahan tentang filosofi pendidikan bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menyadarkan kembali diri saya akan arti dan tujuan dalam menjalani profesi sebagai pendidik saat ini.
Hal-hal baik yang saya dapatkan dalam pembelajaran minggu ini mengacu pada filosofi bapak pendidikan Indonesia yaitu pendidikan dan pengajaran di sekolah merupakan dua hal yang seiring sejalan dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada murid dalam mengaktualisasikan dirinya (merdeka belajar). Dimana Pengajaran merupakan serangkaian proses-proses pendidikan dalam memberikan ilmu atau faedah bagi murid untuk mencapai kecakapan hidup baik lahir atau batin. Kecakapan ini adalah modal yang sangat berharga yang harus dimiliki murid untuk menyelesaikan hambatan atau rintangan di masa depannya.
Sedangkan pendidikan merupakan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakat. Hal ini berarti sebagai seorang pendidik harus memandang siswa sebagai subyek yang selalu diberi ruang yang luas dalam membangkitkan dan menemukan kodrat (kekuatan) dirinya.