Selepas Ashar, saya diajak teman kamar sebelah, Ubed, Suhar dan Priyo untuk memancing. Tadinya setengah hati dan kurang mood juga. Tapi daripada boring di kamar terus, akhirnya saya pun meng-iya-kan ajakan mereka. Ternyata ada Mas Ihin (Ahmad Muflihin) juga ikut petualangan kami sore itu. Dengan berbekal alat pancing lima buah dan dua wadah umpan cacing kalung kami berlima menuju tempat pemancingan. Bertempat di pemancingan Moro Kangen, tak butuh lama untuk strike pembuka. Tali pancing terkesan biasa dan tidak ada tanda-tanda ikan makan umpan, tetapi begitu ditarik baru ada tarikan. Perlawanan ikan yang lumayan kuat akhirnya dapat saya tuntaskan. Satu ikan lele berukuran sedang/tanggung, berhasil saya daratkan. Karena awal-awal masih bingung, saya pun melepaskan ikan lele ini kembali ke habitatnya. Tak butuh lama juga, dari seberang kolam di sana, umpan Suhar juga disambar, tetapi sayang talinya putus, karena ikannya cukup besar. Setelah diperbaiki, dan umpannya dilempar Suhar, strike kedua pun terjadi. Tapi kali ini ikan itu berhasil didaratkan, tanpa perlawanan yang berarti. Beberapa lama kemudian, Priyo juga strike, kali ini ikan bawal yang berhasil didaratkan. Ubed juga strike, kali ini ikan patin yang berhasil didartakan. sebelum magrib tiba, ternyata umpan saya pun dimakan. Sontak perlawanan ikan yang tampaknya cukup besar membuat joran melengkung kala menariknya. karena ikan kali ini lebih besar dari yang sebelumnya, saya pun berhati-hati dengan perlawananya, tak perlu waktu lama, ikan lele yang lumayan besar pun berhasil saya dapatkan. Setelah ikan yang kami dapatkan itu berada di dapur, dan yang lain menunaikan sholat. Barulah Mas Ihin strike. Kali itu ikan patin yang berhasil didaratkan. Tapi akhirnya ikan patin dikembalikan ke habitatnya lagi. Karena tidak mungkin untuk menyusul teman-temannya yang sudah tinggal dimasak. Dua ikan lele, satu patin dan satu ikan bawal menjadi menu lahapan kami sore itu. Karena tidak begitu suka dengan ikan lele, saya memilih ikan patin saja, Ubed mengambil bawal, Suhar, Priyo dan Mas Ihin mengambil Ikan lele. Malam itu kami menyantapnya dengan sangat lahap. Semuanya dihabiskan tanpa bersisa, hingga tinggal tulang-tulangnya saja. Karena hari semakin malam, sesegera mungkin kami pun kembali ke asrama. Setelah perut kenyang dengan ikan-ikan yang kami pancing, Kami pun meninggalkan tempat pemancingan yang berada di daerah Seturan, Depok, Sleman - Yogyakarta. Tiga motor itu secepat kilat jauh meninggalkan Moro Kangen. Sesuai dengan namanya, kelak kami akan kembali ke tempat ini... karena kengen ingin melepas penat atau sekedar mencari kesibukan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H