Lihat ke Halaman Asli

Pesan Itu Bernama Kematian

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah seorang Ustadz membuka pengajian nya dengan sebuah kalimat sederhana. “Langit mendung, tandanya mau hujan”. Kemudian kalimat yang kedua “saya kuliah di universitas, maka saya akan jadi sarjana”. Kalimat yang terakhir “setiap manusia yang hidup akan mati”. Dari tiga kalimat yang dipaparkan di atas tadi, manakah yang lebih pasti adanya? tanya Ustadz Kepada Jama'ah.

Serentak peserta pengajian menjawab, “kalimat yang terakhir ustadz”. Lalu apakah yang sudah kita perbuat untuk mempersiapkannya, jika kita sudah meyakini bahwa kalimat yang terakhir tadi lebih pasti adanya? Tanya ustadz kepada jama’ah. Semua jama’ah pun terdiam dan suasana menjadi hening. Apakah ada yang sudah siap untuk mati? Ada yang sudah cukup amalnya untuk di akhirat kelak? Pertanyaan-pertanyaan itu tak ada seorangpun yang mampu menjawabnya.

Ilustrasi di atas adalah pengalaman pribadi penulis ketika mengikuti sebuah pengajian. Apa yang disampaikan oleh ustadz di atas begitu mengena dan mampu diresapi oleh semua jema’ah. “Cukuplah kematian, yang menjadi nasihat hidup yang paling ampuh bagi orang yang hidup….” Demikian pesan yang disampaikan oleh Ustadz ketika mengakhiri pengajian nya.

Kematian merupakan sebuah kepastian yang banyak sekali dilupakan oleh umat manusia. Untuk itu banyak dari mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Disebabkan karena mereka lalai dan lupa bahwa dirinya akan bertemu dengan kematian. Karena mereka lupa, maka mereka bertindak sesuka hatinya. Padahal, ia tidak menyadari bahwa ia akan mengalami kematian entah kapanpun dan di mana pun ia berada.

“di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendati pun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh…” (QS. An-Nissa [04] : 78)

Pesan dalam al-Qur'an

Banyak ayat yang menjelaskan terkait kematian. Misalnya, "Setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian…" ini janji allah yang begitu pasti dan tidak bisa ditentang oleh manusia. Karena semua yang ada di dunia ini sifatnya fana (tidak abadi).

tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Al-Imran [03] : 185)

Rasulullah bersabda : "seandainya kalian tahu apa yang aku tahu, pastilah kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa." Sesuatu yang Rasulullah maksudkan ialah kematian. Sebab kematian tersebut dapat memutuskan semua kegiatan manusia yang hidup. Semua aktivitas yang semasa hidup itu dilakukan maka ketika mati kegiatan tersebut terhenti.

Bahkan semua kekayaan, rumah, hewan peliharaan, anak dan istri semuanya akan meninggalkan kita. Hanya kain kafan dan amal lah yang dapat dibawa kedalam kubur. Apabila seorang manusia meninggal, maka terputus lah semua amalnya, kecuali hanya tiga hal.

Sebagaimana hadis riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad: “Apabila seorang manusia meninggal dunia, terputus lah amalnya kecuali dari tiga, yakni sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak saleh yang mendoakannya”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline