Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Alat Komposter dengan Metode Aerob untuk Pengolahan Sampah Organik

Diperbarui: 8 Juli 2023   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Mojokerto, 6 Juli 2023, Amirah Azariah Salsabilla sebagai mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Program Studi Teknik Informatika melakuakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Mojokerto. KKN ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan melakukan pengembangan pada suatu desa atau daerah tertentu yang dinilai membutuhkan pendampingan. Selain itu, KKN juga bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang ada.

KKN dilakukan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya selama 12 hari. Dalam program ini, setiap mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan satu program kerja yang memiliki manfaat nyata bagi Desa Balongmojo. Sebelum keberangkatan, mahasiswa diberikan waktu selama 2 bulan untuk merencanakan dengan matang program kerja tersebut.

Hasil dari observasi pada saat berkunjung ke Desa Balongmojo masih banyak sampah daun kering yang beserakan dan masih dikumpulkan menjadi satu tumpukan untuk dibakar. Sehingga pengelolaan sampah organik (daun kering) dapat dilakukan dengan metode pengomposan untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos yang berguna untuk pertanian dan perkebunan. Salah satunya pengomposan dengan menggunakan komposter dengan metode aerob.

Komposter Aerob itu sendiri merupakan media atau sistem komposting yang menggunakan metode aerobik, yaitu proses penguraian bahan organik dengan adanya oksigen. Media ini dirancang khusus untuk mempercepat proses pengomposan. Metode ini biasanya membutuhkan waktu 30-40 hari dalam proses pengomposan.

Adapun Bahan-bahan untuk pembuatan media  komposter dengan metode aerob ialah tong bekas cat 20kg, pipa ½ inch, jaring, tutup tong bekas, saringan, kran dan pipa tee. Selanjutnya, alat yang digunakan untuk pembuatan komposter yaitu bor untuk melubangi tong dengan ukuran pipa ½ inch, lalu bor berukuran kecil untuk melubangi pipa agar mendapatkan sirkulasi udara.

Gambar berikut merupakan hasil dari media komposter dengan metode aerob.

Dok. pribadi

Cara kerja dari media tersebut yaitu pertama, setelah memasangkan semua bahan-bahan yang ada pada media komposter dapat memasukkan sampah organik ke dalam tong. Kedua, molase dan EM4 dapat dicampur secara merata dengan sampah organik agar proses penguraian berjalan dengan efektif. Ketiga, meletakkan komposter di tempat dengan suhu teratur 30-40 hari. Terakhir, pupuk organik yang ada didalam media komposter dapat di ambil dan siap pakai.

Dok. pribadi

Kegiatan kami diterima dengan sangat antusias oleh warga Desa Balongmojo. Warga desa juga sangat mengapresiasi program kerja yang telah kami laksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline