Pertama tama saya ingin mengingatkan, ini bukan cerita tentang patah hati, meskipun nanti isinya mengarah kesana (yang penting ngeles dulu.. hehe)
Kedua dua (setelah yang pertama, pasti kedua kan) saya mau mengutip lirik lagu pagi ini yang mungkin sesuai dengan tema hari ini
Buka mata, hati, telinga. Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan, tak selalu, yang kau butuhkan - mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata, hati, telinga
(Maliq d’essential – Mata Hati Telinga)
Halah. Ga nyambung ya? Biarin. Itu kan motipasi biar ga selalu sibuk dengan urusan cinta. Ga selalu sibuk dengan urusan patah hati. Meskipun itu juga penting. Tapi jauh lebih penting untuk memantaskan diri, lagi dan lagi. Jodoh ga akan tertukar, bisanya keduluan orang....eh salah. Maksud saya, jangan terlalu lama patah hati. Banyak yang masih bisa dikerjakan.
Tapi...
Di sesi patah hati kali ini. Saya ingin mengakui kekalahan.
Kekalahan bahwa, saya tidak sekuat dulu.
Saya mengakui, kesombongan atas diri yang antigalau tentang masalah percintaan itu, sudah sangat rapuh.