Lihat ke Halaman Asli

Sepotong Kisah Antigalau

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428377281296947795

Pertama tama saya ingin mengingatkan, ini bukan cerita tentang patah hati, meskipun nanti isinya mengarah kesana (yang penting ngeles dulu.. hehe)

Kedua dua (setelah yang pertama, pasti kedua kan) saya mau mengutip lirik lagu pagi ini yang mungkin sesuai dengan tema hari ini

Buka mata, hati, telinga. Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta

Yang kau inginkan, tak selalu, yang kau butuhkan - mungkin memang yang paling penting

Cobalah untuk membuka mata, hati, telinga

(Maliq d’essential – Mata Hati Telinga)

Halah. Ga nyambung ya? Biarin. Itu kan motipasi biar ga selalu sibuk dengan urusan cinta. Ga selalu sibuk dengan urusan patah hati. Meskipun itu juga penting. Tapi jauh lebih penting untuk memantaskan diri, lagi dan lagi. Jodoh ga akan tertukar, bisanya keduluan orang....eh salah. Maksud saya,  jangan terlalu lama patah hati. Banyak yang masih bisa dikerjakan.

Tapi...

Di sesi patah hati kali ini. Saya ingin mengakui kekalahan.

Kekalahan bahwa, saya tidak sekuat dulu.

Saya mengakui, kesombongan atas diri yang antigalau tentang masalah percintaan itu, sudah sangat rapuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline