Lihat ke Halaman Asli

Aminah

Pelajar di SMAN 1 Kelumpang Hilir

Siklus Kehidupan

Diperbarui: 6 Oktober 2019   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Aminah (Amira Armita Putri)

Laksana malam yang berganti pagi di saat mentari mulai menampilkan diri. Gelap perlahan menjadi terang . Hawa dingin mulai berganti menciptakan kehangatan. Kemudian dari pagi berajak siang, yang hangat berubah menjadi panas karena teriknya sinar matahari. Yang awalnya terang hanya sebatas terawang berubah menjadi kesilauan. Kemudian tiba saatnya petang . Yang awalnya silau kemudian berubah menjadi temaram. Dan akhirnya kembalilah lagi pada malam. Yang di mana itu terkadang dipenuhi bintang dan bertemankan rembulan , dan terkadang langit gelap pekat karena awan hitam.

Dari manapun kita memulainya, kita akan kembali bertemu dengan asal mulanya. Karena ini adalah siklus kehidupan, terus berputar dan berputar melintasi rotasi roda kehidupan. Dan seperti roda yang diputar, lama kelamaan pasti roda akan bertemu kembali ke titik di mana ia mulai berputar.

 (ini bukan puisi)

Kotabaru, 17 April 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline