Lihat ke Halaman Asli

Aminah

Pelajar di SMAN 1 Kelumpang Hilir

Puisi | Sebait Kisah untuk Sahabat

Diperbarui: 5 Juni 2019   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya : Aminah (Amira Armita Putri)

Sekian hari bersembunyi menyelaraskan nada dan irama hati
Melantunkan kekesalan
Menyaksikan kelabilan dan keluh
Mendengarkan cerita dan menertawainya bersama
Sembari bergandeng meski warna kita berbeda

Waktu itu jari kita saling menggenggam
Waktu itu senyum kita terus berkembang
Waktu itu tawa kita masih terdengar
Waktu itu pula tangis mulai menggantikan
Sebab, masa depan meminta kita untuk berbeda jalan

Sahabat, aku rindu masa itu
Masa dimana kita menatap langit satu awan
Masa dimana kita bersenda gurau bak tiada penghalang
Masa dimana salah satu diantara kita saling mengalah
Masa dimana raga kita bersama

Kerinduanku membendung bak danau di guyur hujan
Hasrat ingin bertemu berkecamuk layaknya angin menarikan dedaunan
Selaras sepi menguasai tatkala hati kembali membuka memori
Kerinduanku menusuk bak duri-duri

Sejenak nafasku berhenti
Senyum itu, kini telah nampak lagi
Sekilas kamu hadir diratapan netra
Aura bahagia menjadi penyembuh rindu
Meski, semua itu hanyalah sesaat waktu

Tak apa...
Setidaknya deru nafasmu bisa kudengar lagi
Setidaknya tawa renyahmu masih dapat kusaksikan lagi
Setidaknya kenangan kita terabadi dalam memori
Sahabat, aku akan tetap setia menantimu lagi
Walaupun harus menelan rindu kembali

Kotabaru, 2 Juni 2018.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline