Lihat ke Halaman Asli

Minions - Film untuk Anak-anak Lucu dan Menghibur

Diperbarui: 9 Juli 2015   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Minions Movie Poster - Universal Pictures"]

[/caption]

Film kartun yang dirilis di Indonesia pada 17 Juni 2015 (di Inggris 26 Juni dan AS 10 Juli) ini pada umumnya mendapat tanggapan positif kecuali dari segelintir pendapat yang sifatnya paranoid. Tulisan ini akan mengajak para calon penonton untuk merasa nyaman dan bisa terhibur waktu menontonnya. Tidak lupa, diuraikan kehati-hatian dan persiapan yang perlu jika mengajak anak-anak kecil mengingat adanya muatan kekerasan dan seksual dalam film ini. Tulisan ini berusaha menghindari membocorkan jalannya cerita (spoiler) karena akan merusak kenikmatan penonton.

Rating "Semua Umur"

Film ini mendapat rating PG (parental guidance suggested) dari MPAA (Motion Picture Association of America), yang artinya, anak-anak harus didampingi orang tua. Di Indonesia, film ini terpaksa diberi rating SU (semua umur) yang seharusnya setara dengan rating G (general audiences) versi MPAA. Hal itu terjadi karena film bioskop Indonesia tidak mengenal rating BO (bimbingan orang tua) seperti pada acara TV Indonesia. Mungkin karena kepraktisan dan bisnis. Penyetaraan rating dari MPAA ke sistem rating di Indonesia adalah: G dan PG menjadi SU; PG-13 (parents strongly cautioned) menjadi R (remaja); kemudian R (restricted) dan NC-17 (no one 17 and under admitted) menjadi D (dewasa).

Berikut ini adalah penjelasan mengenai rating MPAA. G – semua umur diizinkan; PG – sebagian material mungkin tidak cocok untuk anak-anak; PG-13 – sebagian material mungkin tidak pantas untuk anak berusia di bawah 13 tahun; R – di bawah usia 17 tahun memerlukan pendampingan dari orang tua atau pengawas dewasa; dan NC-17 – tak seorangpun berusia 17 tahun atau lebih rendah diizinkan.

Muatan kekerasan dan seksual dalam film Minions

Seperti ditulis di atas, film ini memang memiliki rating PG, bukan G, jadi sewajarnya apabila anak-anak kecil mendapat bimbingan orang tua untuk menontonnya. Sebagaimana film-film komedi slapstick pada umumnya, muatan kekerasan banyak dijumpai dalam film ini. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

Pada saat T-Rex sedang lucu-lucunya, terjatuh ke dalam kawah berisi lava yang mengerikan. Monyet ditonjok manusia primitif. Manusia primitif ditelan beruang. Raja dan orang-orang Mesir kuno tertimpa piramid. Napoleon tertembak saat tepat berada di moncong meriam. Adegan tembak-tembakan antara keluarga Nelson yang perampok dengan polisi, menggunakan basoka, dan tiga mobil polisi sampai ringsek menabrak tangki air. Perkelahian brutal ketika memperebutkan batu rubi. Ketika pemimpin yeti tampak bersahabat dan tertawa-tawa malah mati tertimpa salju. Dalam dongeng sebelum tidur oleh Scarlet Overkill, ketiga minion tertimpa paron (anvil, besi alas tempa), bak mandi (bathtub), pesawat piring terbang (UFO), dan bom yang kemudian meledak.

Bob ditabrak mobil. Ratu berkelahi dengan Stuart. Bob dilindas kereta bawah tanah. Nenek-nenek di pinggir sungai tertabrak kereta ratu. Pegawai Buckingham Palace menunggang anjing yang tidak kuat mengangkatnya hingga terseret-seret (perut anjing menyentuh lantai). Ketiga minion disiksa dengan meregangkan mereka hingga melar. Perias wajah Scarlet ditembak hingga terpental keluar jendela setelah menghancurkan kacanya. Scarlet tertimpa kandelar (tempat lilin yang digantung di plafon) raksasa. Ketiga minion takut dan lari karena dikejar penjahat dengan gergaji listrik. Scarlet dipukul dari belakang oleh Kevin yang menjadi raksasa, sehingga terpental menembus baliho dan tiga gedung bertingkat. Kevin menelan peluru yang kemudian meledak di langit.

Kekerasan di sini tergolong lunak dibandingkan dengan kekerasan dalam Tom and Jerry misalnya. Ini adalah film kartun yang bermaksud menghibur dengan melucu, bukan untuk meneror atau menakut-nakuti. Sebagai contoh, ketika Kevin, Stuart, dan Bob disiksa menggunakan alat peregang, mereka malah senang, tertawa-tawa, dan dengan mudah lolos karena bahan dan bentuk fisik mereka yang unik itu. Dalam film ini, anak-anak tertawa terpingkal-pingkal terhibur, bukan menjerit-jerit ketakutan atau apalagi sampai menangis. Tapi memang, orang tua perlu memberi bimbingan pada anak-anak yang masih kecil, bahwa ini adalah film yang dibuat untuk menghibur, tidak nyata dan tidak untuk ditiru secara harafiah. Bahwa ada anak kecil yang loncat dari gedung bertingkat dengan berpakaian Superman atau Batman karena mau menirunya, salah siapa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline