Lihat ke Halaman Asli

amirhamsyah

Terlatih bukan tertatih.

Puisi, Sedih untuk Sang Kekasih... #Jilid-3

Diperbarui: 9 April 2016   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Wr.Wb,

Bismillah..

Dari pertama, dari pertama kali hanya baju yang menyita perhatian ku..

Sesaat bersamamu..

Ketika menuju Pantai awalnya ragu-ragu untuk berangkat, namun, setelah beberapa strategi akhirnya tancap gas juga. niat kami untuk menuju Anyer. Kami terus melewati kelak-kelok dan naik-turunnya jalan yang berdebu, Jalan berlubang tak peduli, mobil kami terus berpacu.. Tepat pada pukul 02.10 AM (kurang lebih) kami tiba di pesisir pantai. segera menuju cottage untuk sekedar istirahat sebentar dan ngopi.. masih ku ingat kopi buatanmu sedikit hambar namun tetap ku reguk.. hahahaa..

Kami berbincang kesana kemari tertawa tertiwi mengisi suasana hingga waktu menjadi sore dan seolah berkata padaku, inilah Anyer sore menjelang malam.. mungkin takkan pernah bisa dilupakan oleh ku dan oleh mu dan oleh kita.

Kita pernah ada..

Kita saling mendengarkan,  dengarkan kamu curhat, dengarkan kamu tertawa, dengarkan kamu berjalan dan kadang berlari kecil di pesisir pantai. Dari bangku tempatku duduk kupandangi lepas sepanjang pantai sesekali kepandangi kamu dengan senyum dihati. saat itu sebenarnya otak dan hati ku sedang berbicara tentang perasaan..

banyak cerita tentang mu dan semua tentang hidup mu, aku hanya menerima dan mendengarkan walau kadang2 kutanyakan padamu. tapi inilah aku dengan rasa sayang ku untuk mu.. ini sympathi ku untukmu..

Anyer, malam hari dengan kesunyian nya lambat laun malam semakin tinggi..

Anyer, kukira akan semudah katakan sayang untuk masuk kedalam kehidupan mu..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline