Pendopo Agung Trowulan adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Bangunan ini dahulu merupakan bagian dari kompleks istana Kerajaan Majapahit yang didirikan pada abad ke-14 Masehi. Pendopo Agung Trowulan memiliki arsitektur yang khas dengan atap limas yang besar dan tiang-tiang besar yang menjulang tinggi.
Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi karena pernah menjadi pusat kegiatan politik dan budaya di masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Saat ini, Pendopo Agung Trowulan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Jawa Timur dan sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Tempat Gajah Mada Amukti Palapa merujuk pada sebuah situs sejarah yang berlokasi di Desa Wringin Putih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Situs ini diyakini sebagai tempat bersemayamnya Gajah Mada, seorang tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit, dan juga sebagai tempat di mana ia mengucapkan sumpah Palapa.
Sumpah Palapa sendiri merupakan sumpah yang diucapkan oleh Gajah Mada saat dilantik menjadi Patih (Perdana Menteri) oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1293 Masehi.
Dalam sumpah itu, Gajah Mada berjanji untuk tidak memenuhi ambisinya untuk menjadi raja, melainkan hanya akan berjuang untuk menjadikan Nusantara (Indonesia) satu kesatuan wilayah yang diperintah oleh Kerajaan Majapahit.
Situs Tempat Gajah Mada Amukti Palapa berisi beberapa bangunan dan monumen sejarah, termasuk sebuah candi kecil dan batu prasasti yang bertuliskan sumpah Palapa.
Situs ini menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang penting di Jawa Timur dan sering dikunjungi oleh wisatawan maupun pelajar yang ingin mempelajari sejarah Kerajaan Majapahit.
Amukti Palapa adalah sebuah kalimat dalam bahasa Jawa Kuno yang diucapkan oleh Gajah Mada saat mengucapkan sumpah Palapa pada saat dilantik menjadi Patih (Perdana Menteri) oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1293 Masehi.
Kalimat tersebut memiliki arti "Membuka cakrawala tanah Jawa" atau "Membuka ruang gerak tanah Jawa". Sumpah Palapa sendiri merupakan janji yang diucapkan oleh Gajah Mada bahwa selama ia menjabat sebagai Patih, ia tidak akan berhenti berjuang untuk menjadikan Nusantara (Indonesia) satu kesatuan wilayah yang diperintah oleh Kerajaan Majapahit. Ia juga berjanji untuk tidak menikmati hasil kerja dan usahanya sebelum tujuannya tercapai.