Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Bendera Kita Berwarna Merah dan Putih?

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sang Saka Merah Putih (sumber:google)

Pasti kita pernah berpikir, kenapa Indonesia menggunakan warna merah dan putih sebagai warna benderanya kebangsaannya, kenapa bukan kuning, biru, hijau, coklat, kelabu atau warna-warna lainnya. Bila Kita menengok  jejak rekam tentang sejarah, maka kita akan jumpai fakta dan data kenapa merah Putih menjadi warna bendera Indonesia.

Bendera yang berwarna Merah  dan  Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh serdadu Prabu Jayakatwang ketika bertempur melawan kekuasaan Prabu Kertanegara dari kerajaan Singasari (1222-1292).

Mpu Prapanca di dalam buku karangannya Kitab Nagara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna Merah dan Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Prabu Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Mpu Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.

Dalam suatu kitab Tambo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347).

Warna Merah : warna Ulebalang (yang menjalankan perintah)

Warna Putih : warna Ugama (alim ulama)

Warna Hitam: warna adat Minangkabau (penghulu adat)

Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kelapa berarti "Merah" lambang gula dan "Putih" lambing buah nyiur yang telah dikupas.

Di Keraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.

Dalam Babad Tanah Jawi yang bernama Babad Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih "Gula Kelapa". Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline