[caption id="attachment_238392" align="alignnone" width="269" caption="Kuntilanak (sumber Foto hasil searching di situs Google)"][/caption]
Hantu Kucing Raksasa Resahkan Warga - Munculnya hantu perempuan mirip kucing hitam raksasa ini di Pasuruan Jawa Timur, tepatnya dusun Krajan, Semedusari, kecamatan Lekok. Banyak warga dusun tersebut sudah bertemu bahkan berkelahi dengan hantu misterius itu.
Digambarkan oleh warga yang pernah bertemu, hantu itu perempuan, wajahnya mirip kucing, memakai baju serba hitam dan badannya tinggi besar. Sering muncul di malam hari mengganggu petugas ronda.
Ridho (55) pria yang kebetulan tugas ronda malam mengaku bertemu dengan hantu kucing raksasa tersebut beberapa hari sebelum Ramadhan. "Wajahnya seperti kucing," kata Ridho yang juga kepala hansip di dusun Krajan. Ridho pernah melihat hantu tersebut saat tengah malam, dan saat itu dia menduga bahwa kucing raksasa warna hitam dan mengenakan pakaian serba hitam berbadan tinggi besar itu adalah makhluk jadi-jadian, sejenis persugihan.
Tapi, di malam lain, beberapa warga pernah melihat kalau makhluk itu menggunakan baju ala ninja. Bahkan ada warga yang terlibat perkelahian dengan hantu kucing raksasa itu hingga luka luka. Warga di sekitar dusun tersebut ketakutan dan dalam pelaksanaan ronda berkelompok agar berani menghadapi hantu misterius itu. Isu kemunculan hantu itu berkembang dari mulut ke mulut, sehingga warga yang belum pernah bertemu pun takut keluar rumah di malam hari.
Ronda malam pun diperketat dengan jumlah warga diperbanyak sekaligus mencegah terjadinya pencurian, perampokan maupun perzinahan di dusun. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari polsek setempat untuk menepis isu dan menenangkan warga. (lb)
(Sumber berita:Tribunnews.com Edisi: 25 Agustus 2010 Jam 11.49 Wita)
____________________________________________________________________________________________
Setelah membaca berita diatas maka pasti beragam persepsi muncul dari pembaca sekalian. Ada yang berpendapat itu bukan kucing jadi-jadian tapi perampok kelas teri yang bertopeng mirip kucing mau menyatroni penduduk; ada yang berpendapat itu teroris alumni Aceh yang mau merampok Bank (cari bank koq dipedesaan) dan ada yang percaya bahwa memang dia itu kucing jadi-jadian. Apapun pendapatnya pasti disertai dengan alasan yang masuk akal, pasti sah-sah saja.
Setelah membaca berita diatas, saya ingat cerita tentang mitos Parakang (manusia jadi-jadian yang [katanya] banyak terdapat di wilayah Makassar/Sulsel). Saya katakan mitos, karena sampai saat ini saya belum pernah menyaksikan yang dinamakan parakang. Parakang adalah seseorang manusia yang berubah wujud (misalnya jadi Kucing, Anjing, Kuda, bahkan bisa jadi kandang Ayam atau benda mati lainnya), dan bila berubah wujud akan memangsa manusia, terutama bayi dan orang yang sedang sakit [ tenanglah orang segar bugar tak akan dimangsa he he he], konon parakang tersebut bila ingin memangsa manusia, tidak melihat yang dimakannya sebagai manusia, tapi dilihat seperti pisang atau makanan lezat lainnya (jadi manusia melihat parakang seperti kucing d.l.l dan parakang sendiri melihat manusia yang akan dimangsanya sebagai bahan makanan-Pisang dll). Aneh yach,…?????
ada dua yang menyebabkan seseorang menjadi parakang, pertama: faktor keturunan (tidak semua anak parakang akan mewarisi keparakangan orang tuanya [one to one] ) hanya 1 orang yang akan melanjutkan keparakangang tersebut. Yang kedua adalah faktor transfer ilmu ke-parakang-an melalui seorang guru magis.
Bila komposianer sekalian [tampa diminta-minta he he he] suatu saat menemukan Parakang maka pukullah 1 kali saja, jangan didouble. Karena kalau di double pukulannya, maka parakang itu akan sehat kembali, dan bila hanya 1 kali dipukul maka tunggu saja beritanya ada seseorang di sekitar tempat anda, ada yang meninggal dengan berbagai alasan (jatuh, dll) padahal Anda-lah yang memukulnya he he he. Cara kedua bila seseorang dicuragai menganut ilmu parakang, maka coba ajak jalan bareng, lalu suruh dia didepan anda, bila dia tidak mau didepan, maka dia itu patut diduga sebagai penganut ilmu parakang, cara ketiga yakni dengan menanam tanaman jarak di 4 persegi halaman rumah Anda. Maka Parakang tidak akan pernah lagi mendekat dirumah Anda [Resep ini adalah pesan lisan turun-temurun dari nenek moyangku lho he he he].
Demikian tulisan yang mungkin bagi mayoritas Kompasianer, gak penting-lah, asal nulis-lah atau basi-lah he he he… semua diterima dengan lapang dada koq, soalnya sampai saat ini saya juga tidak percaya akan adanya mahluk jadi-jadian apalagi Parakang…. Thanks. Bye.....!!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H