Bersepeda itu enak dan Sehat
Oleh aminuddin
DULU, ketika kita masih kecil, sering bermain sepeda. Saking senang nya main sepeda, sepeda orangtua kita langsung kita pakai seusai mereka pulang kerja atau sekembali nya dari kebun dan ladang.
Kini, setelah kita besar dan berumah tang ga, sepeda yang dulunya digandrungi su dah tidak dilirik lagi. Sudah berganti se peda motor yang selalu kita tunggangi ke mana pergi.
Dulu, kalau kita lagi jalan-jalan sore hari, lalu memasuki komplek perumahan pasti ada anak-anak yang sedang bermain sepeda.
Ramai jadinya. Sebab, di sekitar mereka ada ibu mereka, yang biasa nya menggen dong bayinya sambil memberi asupan pi sang yang dihaluskan pakai sendok.
Dulu, belum begitu banyak merek dan gaya sepeda nya. Kalau tidak salah saya ingat ada tiga atau bisa jadi lebih.
Yang pertama sepeda mini. Sepeda mungil ini ada yang dilengkapi sangkek di depannya dan ada juga yang tidak.
Sepeda mini ini sering digunakan anak-anak dan ibu rumah tangga untuk belanja berbagai keperluan dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Yang kedua sepeda jengki. Sepeda lanang orang menyebutnya. Sepeda ini sering di gunakan, kalau istilah sekarang, kaum milenial.
Usia muda dan bapak-bapak muda yang masih enerjik. Sering dibawa pergi ke tempat kerja atau berbagai keperluan lainnya.