Lihat ke Halaman Asli

Aminuddin Malewa

TERVERIFIKASI

Penjelajah narası

Wakulla Springs (FL), Mata Air Inspirasi

Diperbarui: 12 Mei 2020   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakulla Springs dan anjungannya (dokpri)

Apa yang terbayang dalam benak ketika menyebut mata air? Pikiran akan terbawa ke suatu obyek atau tempat darimana air akan muncul dari dalam bumi, mengumpul lalu mengaliri permukaan bumi, menyusuri lekuk permukaannya dan dengan sabar akhirnya sampai ke laut.

Hampir pasti lokasi mata air berada nun jauh di pegunungan. Mata air berbeda dengan sumber air seperti sumur misalnya yang memerlukan upaya tertentu untuk dapat dimanfaatkan airnya selain sumur artesis yang memang airnya memang akan memancar sendiri.

Masa-masa kecil yang saya lalui dengan banyak bermain di sungai, bermain lumpur yang terkadang disusupi lintah, berburu udang di balik batu merupakan masa yang membentuk pondasi kesadaran betapa sebenarnya kita dekat dengan alam. Pada beberapa titik di tebing sungai kami terkadang menemukan air yang memancar keluar.

Kami semua anak desa yang pernah merasakan hampir tenggelam di sungai sehingga kemudian dipaksa untuk beajar berenang tanpa peduli apa nama gaya renangnya. Kami juga dulunya adalah anak-anak yang justru menikmati kejadian banjir di sungai. Banjir di sungai pada masa kami dulu adalah peningkatan volume air yang terjadi dalam interval yang cukup panjang, bisa lebih dari 24 jam, sehingga memberi ruang untuk mandi dan berenang di kali yang airnya melimpah. Periode yang panjang artinya kecepatan aliran air yang tidak terlalu tinggi.

Beberapa batang kayu atau pisang yang dihanyutkan banjir dengan sedikit ketrampilan tali-temali dapat kami jadikan rakit sebagai wahana bermain. Rakit sebagai tempat mengapung dan sekaligus sebagai anjakan untuk melompat ke dalam aliran air.

Semua memori itu yang sedikit demi sedikit keluar dari alam prasadar saya. Penggalian memori berawal dari penyampaian tujuan bahwa agenda akhir pekan kami di Bulan Mei 2015 itu adalah berkunjung ke salah satu Taman Nasional di Negara Bagian Florida ini yaitu Wakulla Springs alias Mata Air Wakulla. Bermacam pikiran menggelayut seputar pilihan tujuan ini, ya kenapa menuju mata air, apa uniknya mata air yang akan kami kunjungi itu?

Sepanjang sekira 15 mil perjalanan dari Residence Inn by Marriott tempat kami menginap di Tallahasse ke arah Selatan menyusuri jalan raya FL-61 yang cukup lengang dan membutuhkan waktu sekitar setengah jam.

Ternyata kami menuju ke salah satu mata air tawar terbesar dan terdalam di dunia yang dikelilingi oleh rawa-rawa dan pepohonan cemara yang menurut pengelolanya termasuk pepohonan kuno. Edward Ball Wakulla Springs State Park itu nama situs yang kami kunjungi. Dari namanya kita tahu bahwa kawasan konservasi seluas sekitar 6000 acre (2428 Ha) ini termasuk dalam pengawasan negara bagian.

Apa yang membuat mata air ini menjadi berbeda?

Kawasan Wakulla dulunya merupakan salah satu pusat pemukiman Indian atau tempat beristirahat sementara bagi mereka yang sedang dalam perjalanan. Tentu keberadaan sumber air tawar menjadi penentu tumbuhnya pemukiman di sini. Menurut catatan sejarah, sekitar 15.000 tahun silam manusia mulai menempati kawasan yang namanya mengandung arti "Sungai burung menjerit" atau "Sumber air misterius dan aneh".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline