Matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit, memusingkan, membosankan, menurut pendapat sebagian orang. Sebagian lagi mengatakan matematika merupakan hal yang sangat mengasyikkan, menyenangkan bahkan bisa sampai lupa waktu kalau sudah berhadapan dengan yang namanya matematika. Seperti layaknya kalau kita berhadapan dengan game di komputer ataupun di depan televisi dengan PS-nya ataupun asyik dengan sinetronnya.
Tidak heran jika banyak pelajar maupun orang tua merasa sangat dipusingkan dengan yang namanya matematika, walaupun secara sadar atau tidak mereka tiap hari berhadapan dengan matematika, terutama perhitungan-perhitungan uang. Waktu berbelanja misalnya, mereka telah masuk dalam ruang lingkup matematika, bahkan tidak pernah salah dalam menghitung berapa pengeluaran belanja, berapa jumlah uang kembalian ketika berbelanja, dan sebagainya.
Lain halnya dengan para pelajar yang rasanya ingin menjauh dari kehidupan matematika. Namun apa boleh buat, semakin ingin menjauh semakin berat beban yang harus ditanggung, untuk menghadapi ujian nasional, dengan nilai minimal yang telah ditetapkan. Kalau tidak sampai batas yang ditentukan, pupuslah harapan untuk melanjutkan perjuangan cita-citanya.
Pertanyaannya, bagaimana supaya Matematika bisa menjadi hal yang menyenangkan?
Pepatah mengatakan "Tak kenal maka tak sayang". Pepatai itu nampaknya berlaku juga dalam ilmu matematika. Sebab semakin kita mengenal matematika, kita akan semakin suka, dan tak bisa jauh dari hal yang berkaitan dengan matematika. Seseorang yang suka dengan matematika, ia akan senang jika bertemu dengan masalah/soal matematika, selalu berusaha untuk dapat menyelesaikannya, bagimanapun caranya.
Seorang ahli psikologi (maaf lupa nama dan dari mana asalnya), mengatakan, seseorang yang hidap dalam dunia eksakta, dia tidak akan berhenti berusaha, jika masalahnya belum selesai. Jadi dalam hal ini, jika seseorang bertemu dengan soal matematika, dia akan berusaha terus untuk dapat memecahkan soal itu.
Untuk bisa menjadikan matematika sesuatu yang menyenangkan, tentunya harus ditanamkan sejak awal, sejak mulai usia TK atau SD, mulai "berteman" dengan matematika. Karena pada dasarnya matematika merupakan ilmu yang cara mempelajarinya secara runtut atau berkesinambungan, jadi kalau materi awal tidak dikuasai, maka akan merasa kesulitan untuk mempelajari materi berikutnya.
Sebagai contoh, kita akan mempelajari perkalian, harus bisa melakukan penjumlahan, berikutnya perpangkatan, dan sebagainya. Untuk yang lebih tinggi, misalnya untuk mempelajari integral, maka harus bisa menghitung diferensial. (Mohon koreksi jika kurang sesuai). Sehingga jika sudah menguasai materi awal, maka materi berikutnya akan dengan mudah untuk dipelajari, dan jika bisa mengerjakan soal dengan mudah, maka akan semakin penasaran dengan soal-soal lainnya yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, da pada akhirnya akan semakin menyukai matematika.
Itulah sekelumit pandangan saya tentang matematika, yang menurut pandangan sebagian orang (siswa) merupakan mata pelajaran yang tidak favorit.
Terima kasih.
Salam dari Bumi Daranante, Sanggau, Kalimantan Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H