Lihat ke Halaman Asli

Susu Bendera di Hari Kartini (Untuk Adekku)

Diperbarui: 21 April 2016   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Adekku…

Kamu tentu tahu dan sering dengar perkataan ini “wanita adalah tiang Negara”. Suatu bangunan tentu tidak akan berdiri dengan kokoh jika tiangnya rapuh. Seorang arsitektur selalu memikirkan cara logis dalam membuat suatu bangunan agar ia tetap berdiri gagah disaat ada badai yang menerjangnya. Pertamakali yang dia pikirkan adalah memperkuat tiang-tiang penyanggahnya karena tiang merupakan kunci dari seluruh bangunan yang hendak didirikannya.

Susu, sepintas kita kenal bagian dari minuman yang bervitamin dan memberikan nutrisi tersendiri bagi yang mengkonsumsinya. Semua orang menyukainya. Dalam anatomi manusia. Susu merupakan bagian dari anggota badan seorang perempuan, yang konon dalam kisah terciptanya dua tonjolan didada seorang wanita tersebut berawal dari pelanggaran wanita pertama (siti hawa) yang tergoda oleh hasutan syaitan terkutuk untuk memakan buah khuldi disurga. Dua tonjolan didada seorang wanita menjadi bagian anggota tubuh yang sensitif terhadap nafsu birahi. Jagalah ia dengan benteng yang kuat agar tak dinikmati secara tidak terhormat (tidak halal) oleh pemangsa bejad.

Bendera, kita lihat hanyalah serpihan kain yang dikibarkan pada tiang-tiang yang berdiri didepan kantor dinas Negara atau didepan sekolah sebagai bukti rasa nasionalisme yang tinggi. Bahkan seseorang akan merasa senang sekali bila berhasil mengibarkan benderanya di ajang perlombaan internasional, karena itu menandakan suatu bukti keberhasilan prestasi dari suatu bangsa.

Susu bendera, tulisan yang menjadi merk dari sebuah minuman susu yang dijual bebas dinegeri ini. Mari kita coba memaknai hakikat dari merk itu, meskipun penafsiran kita berbeda hasil dari si pembuat merk itu.

Susu dan bendera menjadi satu “susu bendera”, hakikatnya susu dan bendera merupakan analogi dari perempuan dan Negara. Sebagaimana saya sebutkan di awal “perempuan adalah tiang Negara”. inilah hakikatnya. kokoh dan tidaknya suatu negeri dapat dilihat dari seberapa besar perempuan dalam berjuang dan menjaga kehormatannya.

hari ini, ku hadiahkan untukmu, semoga ini bisa menutrisi semangat juang dan menjadi refleksi pada sosok perempun hebat di seantero nusantara ini. tetaplah kau jadi perempuan, yang selalu menjadi tonggak kokohnya negeri.

selamat hari kartini. 21 april 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline