Lihat ke Halaman Asli

Aminda Nazifah Syarofina

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Pemikiran Julius Ceasar dan Karyanya

Diperbarui: 24 Desember 2023   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat Sejarah Pemikiran Juliu

Filsafat Sejarah Pemikiran Julius Caesar dan Karyanya

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Aminda Nazifah Syarofina ( 1215010014 )

E-mail : amindanazifahs@gmail.com

Abstrak

Historiografi memiliki posisi yang sangat penting dalam penulisan sejarah, karena dalam penelitian sejarah itu sendiri adalah Historiografi. Historiografi atau penulisan sejarah merupakan kegiatan intelektual dan membutuhkan daya analisis yang tinggi. Penulisan ilmu sejarah memiliki pengertian sebagai rekonstruksi masa lalu. Khususnya di Eropa, kegiatan ini dilakukan oleh Herodotus, yang menulis The History of Persian Wars (Sejarah Peperangan Orang Persia). Herodotus adalah seorang Yunani yang hidupnya berkelana di sekitar daerah Yunani sampai Laut Hitam. Oleh karena itu ia disebut sebagai Bapak Sejarah. Kegiatan penulisan sejarah ini dilanjutkan oleh Thucydides, Polybius, Julius Caesar, Titus Livius, Augustine, Orosius, dan beberapa sejarawan lainnya. Dengan banyaknya yang menulis sejarah, metode sejarah pun semakin berkembang dan sejarah pun menjadi semakin jelas keilmiahannya. Julius Caesar adalah Jendral Romawi yang mengalahkan Gaul. Ia adalah seorang jendral yang mendapatkan pendidikan dalam bidang sejarah, filsafat, retorika dan militer. Masa Julius Caesar, penulisan sejarahnya mulai berbeda pada segi bahasa

  • Julius Caesar (101 SM - 44 SM)  

Julius Caesar Merupakan seorang Sejarawan yang dikenal menulis sejarah romawi untuk mempromosikan Propaganda, ia juga Jendral Romawi  yang memiliki pendidikan seperti dibidang sejarah, filsafat, retorika serta militer. Julius Ceasar seorang bangsawan golongan Patricia yang kelak akan menjadi seorang yang berpengaruh di dunia, jenderal perang sekaligus politikus Romawi yang berperan dalam transformasi Romawi menjadi kekaisaran. Ia dianggap sebagai pemimpin Romawi terbesar sepanjang sejarah. Dia lahir pada 100 SM. Caesar pernah menjadi Kepala Pendeta, atau yang dikenal dengan Pontifex Maximus. Dia juga menjadi Gubernur Spanyol, dan anggota pertama Triumvirat. Ia menulis historiografi perang Gallia yang terjadi pada tahun 58-51 SM.

Ia dikenal karena keberhasilan militernya dibandingkan kontribusinya terhadap Historiografi Romawi. Dua karyanya yang paling menonjol adalah The Civil War , sebuah memoar yang menggambarkan secara rinci konfliknya dengan Pompey the Great, dan Gallic Wars , sebuah memoar yang merinci kampanye militernya di tanah Jerman di seberang Rhine. (Sorek, 2012, 93) Susan Sorek, dalam Ancient Historians A Student Handbook , berpendapat bahwa kedua karya tersebut ditulis sebagai propaganda yang tidak hanya menekankan pada Kaisar sendiri tetapi juga keberhasilan kekaisaran.

Julius Caesar merupakan penulis "Commentaries on Gallic Wars" yaitu memoir yang melukiskan suku Gallia, dan Civil War adalah pembelaannya mengapa perang itu dilakukan. Lukisannya tentang Gallia menjadi sumber yang amat penting tentang adat istiadat bangsa itu. Maka, tulisannya seperti salah satu laporan antropologis. Komentar-komentarnya berdasar pada keakuratan, tidak berat sebelah, dan lebih dari sebuah narasi kemenangan pribadinya. Karenanya, ia menjadi seorang tokoh sejarah dan penulis sejarah.

Commentarie On Gallia Wars karya paling fenomenal dari seorang Julius Caesar. Ia menulis historiografi tentang perang Gallia yang terjadi tahun 58-51 SM dan lebih banyak menceritakan tentang siapa sosok Julius Caesar. Karya yang mengangkat citra dirinya itu menceritakan tentang usaha penaklukannya ke Gaul (Gallia). Cara dia menceritakan peristiwa tersebut dari segi deskripsi militer dan narasi cerita, deskripsi mengenai orang -- orang Prancis dan jerman di Gaul dan analisis tentang perperangan diakui oleh para ilmuwan dan para ahli modern yang berkaitan dengan tulisannya. Karena sebuah karya "pembelaan dan narsis", tidak salah kalau isinya lebih banyak mengenai kemenangan-kemenangan pribadinya. Dalam segi sastra, karyanya tidak terlalu hiperbolis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline