Kita semua meyakini bahwa salah satu masa depan perekonomian Indonesia berada pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia sejak bangkrutnya Yunani tahun 2015 lalu, pemerintah dengan berbagai programnya berusaha mengembangkan UMKM sesuai potensi daerah di Indonesia. Program tersebut di antaranya berupa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR), pelatihan usaha, pendampingan, dan lain sebagainya.
UMKM juga diyakini sebagai solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan menekan kemiskinan di Indonesia. Memang tidak mudah menumbuhkan para wirausaha baru, terutama bagi mereka yang belum memiliki pengalaman membuka usaha dan takut gagal jika produk yang dihasilkan tidak laku di pasaran. Ditambah lagi, mindsetorang di berbagai daerah lebih memilih bekerja kantoran, menjadi PNS, atau profesi lainnya dibandingkan membuka usaha mikro sendiri. Padahal, menjadi pelaku usaha mikro tidak kalah menjanjikan dibanding pekerjaan kantoran dan PNS.
Oleh karena itu, diperlukan dorongan untuk memotivasi masyarakat agar ingin menjadi seorang entrepreneur, misalkan dengan memberikan apresiasi berupa penghargaan bagi para pelaku usaha mikro. Penghargaan ini menjadi penting karena bisa memotivasi para pengusaha untuk bisa berinovasi lebih baik lagi.
Salah satu penghargaan bagi UMKM diberikan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), dimana di akhir tahun 2016 lalu menggelar “UKM Pangan Choice”. Acara ini memberikan penghargaan bagi 20 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sektor kuliner yang berhasil membuat produk inovatif yang diadposi dari nilai, budaya, dan kekayaan daerah masing-masing. Total hadiah penghargaan ini senilai Rp 250 juta dan diikuti sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia.
Selain itu bagi UKM yang berprestasi dan sudah go international, ada ajang pameran UKM yang dinamakan International Council for Small Business (ICSB) yang akan diselenggarakan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2017 mendatang. Acara ini tentu menjadi kesempatan bagus bagi UKM Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar di AS. Acara ini bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan para pengusaha produk kerajinan di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, serta daerah-daerah lain di Indonesia.
Namun, Sebelum ICSB digelar, ada ajang yang tidak kalah bergengsi, yaitu Citi Microentrepreneurship Awards(CMA) yang diinisiasi oleh Citi Foundation. Acara ini digelar di berbagai negara di dunia, salah satunya di Indonesia. Di Indonesia, Citi Indonesia (Citibank, N.A.) bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewirausahaan dan keuangan mikro dalam mendukung inklusi keuangan serta penguatan ekonomi individu berpenghasilan rendah.
Penghargaan ini diberikan dalam beberapa kategori, yaitu Green untuk pengusaha yang menjalankan usahanya dengan ramah lingkungan, Agricultureuntuk pengusaha yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan, Serviceuntuk pengusaha yang bergerak di bidang jasa dan layanan, Fisheryuntuk pengusaha di bidang perikanan, serta kategori Creativeuntuk pengusaha kreatif atau inovatif yang memperkenalkan ide atau nilai tambah baru.
CMA juga memberikan tiga penghargaan khusus, yaitu Young Microentrepreneur untuk pengusaha muda terbaik yang berusia di bawah 30 tahun, Microentrepreneur of the Year untuk pengusaha terbaik dari semua kategori, serta Best Woman Microentrepreneur untuk pengusaha wanita terbaik.
Publikasi di media akan kisah sukses para pemenang penghargaan juga tidak kalah penting karena bisa menjadi sumber inspirasi bagi anak muda dan pengusaha pemula untuk lebih giat dalam mengejar sukses. Jadi dengan banyaknya dukungan dari pemerintah dan swasta melalui berbagai program tersebut, kalian tidak perlu ragu lagi untuk membangun usaha sendiri dem memajukan ekonomi bangsa dan menyediakan lapangan pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H