Aku bergeming.. hingga tercipta hening
Terpaku di sudut pintu
Tersungkur
Melihat wajahmu yang tertidur
Aku rindu saat kau mendengkur
Kulitmu menghitam legam
Tangan yang dulu sering menggenggam
Rambutmu memutih perlahan
Dulunya kadangku jambak
Tersibak.. saat kita bermain kuda-kudaan
Apa lagi tubuhmu yang kian mengurus
Teringatku ditimangmu terus
Bapak.. kau telah menua..
Suara lantangmu pun mulai melembut
Pelan.. syahdu saat namaku kau sebut
Tiap malam kau pulang
Dengan tubuh yang sering meriang
Katamu.. “hidup ini susah”
Dan kau pun mendesah
Tapi, kau tak pernah berkeluh kesah
Bapak.. garis-garis wajahmu semakin terlukis
Menyiratkan hidup yang terus terkikis
Bapak.. kau tlah menua.
Dan kini tiada.
Terbalut semua kenangan kita.
Suara lantangmu pun mulai melembut
Pelan.. syahdu saat namaku kau sebut
Suara lembutmu pun mulai menghilang
Pelan.. perlahan.. terbawa angan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H