Lihat ke Halaman Asli

Muara Rinduku

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan bulir air hujan yang memecah tanah,

langit yang akan mendedahkan senja nanti,

akan kuukir pahatan janji pada diriku,

yang akan kupigura dengan ketabahanku.

Langitpun mulai merangkak tua,

menepkan tilasnya dengan jejak-jejak cumbuan hujan

aku masih diam,

sementara hatiku terus berbicara seiring detak jantungku.

Tapi bibirku membisu dengan ketabahan,

sementara rinduku seperti air yang terus mengalir,

yang akan menuju muara akhir.

di situlah kita bertemu nanti,

Purwokerto, Selasa 21 Februari 2012.

13.51 WIB.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline